PEMASARAN JASA SOSIAL ASUHAN KEBIDANAN
DEFINISIPEMASARAN
Dalam ilmu social terdapat beberapa pengertian dan tujuan dari pemasaran
diantaranya adalah : American Marketing Assosoation mendefinisikan marketing
sebagai kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang atau jasa dari produsen ke
konsumen atau pengguna.
Menurut Yeyeh Rukiyah Tahun 2011 pemasaran sebagai upaya penggunaan dan
teknik pemasaran untuk meningkatkan penerimaan suatu gagasan atau perilaku
soasial.Pemasaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan
untuk kepuasan, keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Pemasaran identik dengan proses
perdagangan barang yang
diorentasikan sebagai preoses
jual beli dan tawar menawar, sehingga
pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang
penyediaan jasa.
Defenisi pemasaran menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.
Sumarni dan Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.
2. WY. Stanton
(1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan
dengan tujuan dari sebuah perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi
dan distribusi barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.
3. Trioso
Purnawarman (2001 )
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
4.
Philip Kotler (Marketing)
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui proses pertukaran.
5. Philip
Kotler dan Amstrong
Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan
suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat memberikan nilai baik bagi
konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.Pemasaran sosial pada
dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran komersial, pemasaran sosial menggunakan
teknik analisis yang sama (riset pasar, pengembangan produk, penentuan harga,
keterjangkauan, periklanan dan promosi). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pemasaran sosial adalah penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk
mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada sedikit perbedaan antara pemasaran
komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes (1997)
antara lain :
1.
penggunaan
produk sosial biasanya lebih rumit dari pada produk komersial, misal penggunaan
oralit tidak semudah minum coca-cola,
2.
produk
sosial sering kali kontroversial,
3.
keuntungan produk sosial tidak cepat
dirasakan,
4.
saluran
distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya
menyangkut banyak pihak,
5.
konsumen
pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan Berpendidikan
rendah.
Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan
dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran
sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang
berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk
atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang
efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil
kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan
ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang
kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian
program dimasayang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan
program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku
baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru
serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat
dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang
tidak menyenangkan dalam waktu pendek. Pemasaran sosial pada dasarnya
berorientasi pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan
sasaran pokok, tapi juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan
cocok, diminati, dan berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran
sepanjang proses pemasaran sosial, memberikan data untuk berbagai keputusan
pemasaran yang menentukan ( Depkes, 1997).
KONSEP
PEMASARAN
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,
produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan
pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan
dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah
keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1.
Temukan
keinginan pasar dan penuhilah.
2.
Buatlah apa
yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dibuat.
3.
Cintailah
pelanggan bukan produk anda.
4.
Lakukanlah
menurut cara anda. (Burger King)
5.
Andalah yang
menentukan. (United Airlines)
6.
Melakukan
segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat
dengan nilai, mutu dan kepuasan. (JC. Penney)
MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran
adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi.
Manajemen
pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran, yang meliputi:
1.
Analisis
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat yang dapat membantu dan bekerja sama. Sasaran pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, calon pengantin, pasangan usia subur, wanita usia menopause, dan lanjut usia.
2.
Melakukan riset
Tujuan
melakukan riset yaitu untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok
sasaran terhadap jasa pelayanan yang akan diberikan.
3.
Menyusun strategi pemasaran
Strategi
yang digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
A.
Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual :
1.
Tempat yang strategis
2.
Produk yang bermutu
3.
Harga yang kompetitif
4.
Promosi yang gencar
B.
Strategi pemasaran dari sudut pandang pembeli/
pelanggan :
1.
Kebutuhan dan keinginan pelanggaan
2.
Biaya
3.
Kenyamanan
4.
Komunikasi
C.
Monitoring dan evaluasi
Kegiatan
monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada
strategi yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengetahui
apakah tujuan dari strategi pemasaran telah tercapai atau belum.
D.
Pelaksanaan proses pemasaran
Kegiatan ini
menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesan-
pesan sehingga mudah diingat oleh masyarakat luas atau konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi pemasaran adalah :
1.
Faktor micro, yaitu perantara pemasaran, pesaing dan
masyarakat.
2.
Factor macro, yaitu demografi/ ekonomi, politik hukum,
teknologi/fisik dansosial/ budaya.
TUJUAN PEMASARAN
Tujuan
pemasaran menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011 agar konsumen lebih mengenal sebuah
produk barang atau jasa sehingga menjadi tertarik dan membeli produk atau jasa
tersebut.
Pemasaran social mempunyai tujuan sebagai berikut:
1)
Memberikan
pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
2)
Memberikan
pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap (dalam memberikan
pelayanan kepada klien )
3)
Manurunkan
sensitivitas klien pada tariff.
4)
Rekomendasi
( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5)
Menghemat
biaya pemasaran.
6)
Penurunan
biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
7)
Peningkatan
pendapatan.
2.5
FAKTOR-FAKTOR PEMASARAN
Faktor-faktor yang
memepengaruhi pemasaran sosial jasa kenidanan :
1.
Kebutuhan,Keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan
dasar. Kebutuhan dasar yang diperlukan misalnya pada persalinan dari segi :
a.
Kebutuhan dasar bidan kelengkapan alat
pertolongan persalinan, bahan-bahan dan obat-obatan
b.
Kebutuhan dasar pasien mendapatkan asuhan
yang aman dan nyaman.
c.
Keinginan adalah Hasrat akan sesuatu hal
sesuai dengan kebutuhannya tersebut. Asuhan saying ibu adalah keinginan sang
ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikut sertakan suami
dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan :
a.
Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan
perlakukan ibu sesuai martabatnya.
b.
Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan
keluarganya.
c.
Anjurkan ibu untuk bertanya dan
membicarakan ketakutan ataupun kekhawatirannya.
d.
Dengarkan dan tanggapi pertannyaan dan
kekhawatiran ibu.
e.
Berikan dukungan, besarkan hatinnya dan
tentramkan hati ibu serta anggota keluargannya.
f.
Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau
anggota keluarga yang lain selama persalinan.
g.
praktek-praktek pencegahan infeksi yang
baik.
h.
Hargai privasi ibu
i.
Anjurkan ibu mencoba berbagai posisi
selama persalinan
j.
Anjurkan ibu minum cairan atau makan
makanan ringan bila ia mau
k.
Anjurkan ibu menyusui bayinya segera
setelah lahir.
l.
Membantu memulai pemberian ASI segera
setelah bayi lahir
m.
Siapkan rencana rujukan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung kemampuan serta kesediaan
membelinnyaa, misalnya :
a.
Permintaan Bidan
b.
Pasien senantiasa mengikuti nasehat dan
saran bidan
c.
Permintaan Pasien
d.
Mendapatkan asuhan yang baik, aman dan
nyaman bagi ibu dan bayinnya selama proses persalinan
1.
Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan
untuk memuaskan sesuatu kebutuhan atau keinginan masyarakat, misalny :
Keselamatan ibu dan bayinya.
2.
Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang
mendapatkan produk baik memproduksi sendiri, meminta maupun pertukaran.
3.
Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh
barang yang dibutuhkan seseorang dengan menawarkan suatu imbalan. Pertukaran
baru akan terjadi apabila kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran
dan masing-masing mendapat keuntungan dari pertukaran tersebut.
Misalnya : Seorang Pasien datang untuk mendapatkan
pelayanan kebidanan, kemudian bidan tersebut memberikan pelayanan yang aman dan
nyaman untu ibu, kemudian bidan tersebut mendapatkan imbalan dari jasa yang
diaberikan berupa materi.
4.
Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang
potensi memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia serta mampu melaksanakan
pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2.6
PERANAN
Peran pemasaran dalam
pelayanan kesehatan untuk:
1.
menciptakan
diferensiasi. Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan di tuntut mampu
memberikan pelayanan yang beragam (tanpa menyimpang dari kewenangan yang
diberikan).
2.
Manajemen
kualitas pelayanan. Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi
diri mengenai kelebihan dan kekurangan pelayanan kesehatan yang ia tawarkan
kepada klien sehingga ia dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
3.
Meningkatkan
produktifitas tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang di berikan kepada klien.
2.7KOMPONEN
Unsure pemasaran menurut
Rhenald Kasandi tahun 1998
Unsure peamsaran berpusat pada 4
P=1C=konsumen,
1c = konsumen ialah siapa yang akan memilih
produk jassa asuhan kebidanan
4 P yakni : produk, price, place,
promotion.
Consumer = pemberi produk / klien /
penerima jasa
1)
Produk: Paket keseluruhan yang dapat berupa barang /
jasa/ gagasan yang diserahkan kepada konsumen.
2)
Price (harga) : Titik awal dari riset pasar adalah
menetapkan harga barang atau imbalan jasa yang sesuai dengan keadaan tempat
pemasaran
Factor yang mempengaruhi harga : apakan tingkat harga / imbalan dapat
dijangkau oleh konsumen, penetapan harga oleh pesaing, apakan konsumen
merasakan keuntungan, kemampuan untuk membeli jasa profesional.
3)
Place (tempat) : Dalam hal ini diperhatikan kendala
geografis dan keterbatasan terhadap kapasitas beban kerja.
4)
Promotion
(promosi) : Cara bagaimana kesadaran tentang kebutuhan konsumen terhadap
barang atau jasa yang ditawarkan dan meyakinkan konsumen agar mau membeli.
Peranan kekuatan luar yang akan mempengaruhi pemasaran (Lia Yulianty, 2011
)
Selain
komponen 4P dan 1C tersebutyang umumnya merupakan variable terkendali,
pemasaran dipengaruhi oleh kekuatan/vaiabel dari luar kendali, dapat berupa :
1)
Persaingan, penting diketahui data tentang kegiatan
kelemahan dan kekuatan pesaing dan antisipasi “ serangan “ yang dapat
dilontarkan oleh pesaing.
2)
Lingkungan budaya, lingkungan budaya dapat merupakan
kendala bila konsumen berasal dari kalangan etnik yang berbeda dengan pemberi
jasa. Penjualan produk(barang/jasa) harus menyesuaikan diri agar konsumen dapat
dipuaskan.
3)
Kebijaksanaan pemerintah, peraturan tersebut banyak
memeberikan perlindungan terhadap pasar, asal dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.
4)
Institusi, dapat berupa organisasi profesi/masyarakat
yang mencerminkan kesadaran dan dukungan terhadap hak – hak konsumen.
PROSES
Langkah-langkah Saladin tahun 1999
1.
Perencanaan produk menurut Mengadakan penelitian pasar
diharapkan dapat memperoleh informasi tentang :
a.
Pasar masa kini seperti : jumlah ibu-ibu atau
masyarakat yang mau menerima pelayanan
b.
Pasar masa depan seperti : jumlah ibu-ibu dan
masyarakat yang diharapkan.
c.
Struktur pasar : sasaran yang dicari untuk bekerja
sama
d.
Sikap masyarakat : tingkat kepuasan atas pelayanan
yang ada ( oleh dukun bayi ).
e.
Tingkat dukungan tokoh-tokoh masyarakat (lurah, kader,
PKK).
f.
Kemitraan yang ada .
g.
Tingkat harga atau tariff yang dijangkau.
h.
Pengambilan keputusan dalam rumah tangga.
i.
Informasi dapat diambil secara lansung (primer) :
wawancara, pengamatan lansung. Sekunder mangambil data dari kelurahan,
wawancara dengan tokoh masyarakat.
2.
Keputusan dalam menetapkan harga dan tariff
Harga adalah imbalan uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk membayar
produk atau jasa yang diterimanya, dalam penetapan harga, perlu diketahui
secara mendalam tentang kemampuan konsumen / masyarakat.
3.
Tempat penyaluran barang atau jasa
Distribusi disini diartikan sebagai tempat jual jasa
dalam hal ini tempat memberikan pelayanan seperti di posyandu, pertolongan
persalinan dirumah penduduk atau polindes. Bidan harus bekerjasama dengan
kader, PKK, dukun bayi sebagai agen perantara bila perlu bekerjasama dengan
KUD, lurah membangun tempat pelayanan kesehatan yang ditunjang denga post obat
desa.
4.
Promosi
Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk memotivasi masyarakat agar mereka
menyakini keuntungan yang diperoleh bila menggunakan produk jasa bidan .
5.
Komunikasi untuk pemasaran social bidan
Dalam hal kegiatan pemasara social intinya dalah
kegiatan promosi berupa kegiatan komunikasi untuk memotivasi masyarakat agar
mereka meyakini manfaat yang diperoleh bila mereka mau melaksanakan upaya
kesehatan masyarakat termasuk memanfaatkan jasa bidan.
STRATEGI
PEMASARAN
Strategi pemasaran secara umum
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1.
Daur hidup
produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap
daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan
tahap kemunduran.
2.
Posisi persaingan
perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau
hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3.
Situasi
ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi
makmur atau inflasi tinggi.
PEMASARAN JASA SOSIAL ASUHAN KEBIDANAN
Kotler (2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial adalah strategi untuk
mengubah perilaku. Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan
tradisional untuk mengubah sosial dalam satu kerangka aksi dan perencanaan yang
integral serta menggunakan keterampilan teknologi komunikasi dan keahlian
pemasaran.Pemasaran sosial pada dasarnya tidak berbeda dengan pemasaran
komersial, pemasaran sosial menggunakan teknik analisis yang sama (riset pasar,
pengembangan produk, penentuan harga, keterjangkauan, periklanan dan promosi).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah penerapan
konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial. Tentu saja ada
sedikit perbedaan antara pemasaran komersial dengan pemasaran sosial.
Perbedaan antara pemasaran komersial dan pemasaran sosial menurut Depkes
(1997) antara lain adalah:
1.
Penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit
dari pada produk komersial, misal penggunaan oralit tidak semudah minum
coca-cola,
2.
Produk sosial
sering kali kontroversial,
3.
Keuntungan
produk sosial tidak cepat dirasakan,
4.
Saluran
distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena biasanya
menyangkut banyak pihak,
5.
Konsumen
pada umumnya tidak mampu, rawan terhadap penyakit dan berpendidikan
rendah.Pemasaran sosial dalam program-program kesehatan internasional berperan
dalam penjualan komoditi dan gagasan atau prilaku. Pada kenyataannya pemasaran
sosial hampir selalu dimulai dengan promosi tentang sikap atau kepercayaan yang
berkaitan dengan kesehatan. Berdasarkan itu disampaikan anjuran tentang produk
atau pelayanan baru, dan diberikan petunjuk tentang cara penggunaan yang
efektif.
Produk-produk yang secara sosial bermanfaat (seperti kondom, pil
kontrasepsi, tablet Fe dan oralit) dan sering disubsidi, proses penjualan
ternyata sangat rumit. Karena harus meningkatkan motivasi konsumen, merangsang
kegiatan perusahaan, agen dan pengecer, meningkatkan potensi kemandirian
program dimasa yang akan datang, dan kesemuanya merupakan ukuran keberhasilan
program. Teknik- teknik pemasaran menjadi penting untuk “menjual” perilaku
baru. Para konsumen harus melakukan pertukaran yang rumit antara perilaku baru
serta memerlukan waktu dan daya untuk mendapatkan hasil yang hanya dapat
dibuktikan dalam jangka waktu yang panjang dan mungkin membuahkan akibat yang
tidak menyenangkan dalam waktu pendek. Pemasaran sosial pada dasarnya berorientasi
pada konsumen. Konsumen atau pengguna bukan hanya merupakan sasaran pokok, tapi
juga sebagai pengukur apakah kegiatan yang dilaksanakan cocok, diminati, dan
berhasil. Konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses pemasaran
sosial, memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan
(Depkes, 1997).
Contoh langkah-langkah pemasaran dalam pelayan kebidanan:
1. Produk
a.
Pelayanan
pemeriksaan hamil (senam hamil, perawatan payudara, dan persiapan laktasi).
b.
Pelayanan bersalin
c.
Pelayanan
nifas
d.
Pelayanan
pemeriksaan bayi
e.
Pelayaana n pemeriksaan balita
f.
Penyuluhan
kesehatan.
g.
KB/Konseling.
h.
Imunisasi
ibu dan bayi
i.
Kesehatan
reproduksi remaja
2.
Harga
Biaya pelayanan kesehatan
menurut IBI
a. Alat kontrasepsi bawah kulit Rp.250.000
b.KB suntik Rp.5000
– Rp. 20.000
3.
Tempat
pemasaran
a.
RS
b.
Puskesmas
c.
Rumah
Bersalin
d.
BPM
e.
Promosi
pelayanan kebidanan
f.
Pendekatan
sosial masyarakat (langsung dan tidak
langsung).
g.
Promosi di
lingkungan masyarakat (dengan pelayanan berkualitas dan memuaskan kepada
pasien).
h.
Penyuluhan
kepada masyarakat tentang kesehatan (tentang PMS, seksualitas, kesehatan
reproduksi).
i.
Promosi
melalui jejaring sosial
4.
Sasaran
a.
Ibu hamil
b.
Ibu bersalin
c.
Ibu nifas
d.
BBL
e.
Balita
f.
Lansia
g.
Remaja
LANGKAH- LANGKAH SOSIAL DALAM
KEBIDANAN
Langakah – langkah dalam pemasaran social menurut
Yeyeh Rukiyah tahun 2011
1.
Merencanakan dalam memilih strategi
Dalam melakukan perencanaan pertama lakukan riset pasar atau sasaran, kemudian
tentukan tujuan komunikasi dimana untuk tujuan informative dapat diguanakan
media masa, untuk tujuan persuasive digunakan media international atau
kombinasi keduanya.Selanjutnya menetapkan sasaran, pesan komunikasi yang
spesifik dan ditujukan kepada kelompok sasaran spesifik atau homogeny akan
lebih efektif. Perlu dipelajari latar belakang social, ekonomi dan budaya
kelompok sasaran, juga pandangan kebiasaan apa yang mendorong maupun
menghamabat usaha permasyarakatan, pendayagunaan bidan.Terakhir menetukan
strategi komunikasi, komunikasi lebih efektif bila antara komunikator dan
sasaran bersifat hemofili (memilki atribut, karakteristik yang sama).
Komunikasi yang heterefili kurang kecuali bila komunikator memiliki empati yang
tinggi.
2.
Memilih saluran materi
Perlu diidentifikasi matetri yang profesional, relevan dengan kebutuhan
sasaran Karen sasaran akan lebih memperhatikan informasi yang serasi dengan
kebutuhan
3.
Menyampaikan pesan
Pesan dapat disampaikan secara lansung (interpersonal) disini bidan dapat
lansung berfungsi sebagai motivator atau tidak lansung sehingga bidan perlu
dimanajemen dengan mediator/ komukator yang telah ada dan dikenal masyarakat
yaitu ibu PKK, guru dll.
4.
Pengembangan pesan dan uji coba
Kembangkan pesan –pesan sesuaikan kondisi masyarakat sasaran, lakukan uji
coba (misalnya pada kader kesehatan, lakukan perbaikan-perbaikan pesan).
5.
Pelaksanaan kegiatan
Perkenalan
kegiatan, diri dan kemampuan sebagai pemberi jasa dan bekerjasama dengan tokoh
masyarakat setempat.
Ada 4
perkembangan dari konsep yang ada menurut Yeyeh Rukiyah tahun 2011;
1.
Konsep layanan : orientasi rumah sakit hanya untuk
memberikan pelayanan dan fasilitas yang
lain
2.
Konsep penjualan : orientasi rumahsakit hanya pada
usaha untuk mencapai pemanfaatan fasilitas dengan memadai
3.
Konsep pemasaran : orientasi rumahsakit berusaha untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan pasien serta menciptakan pelayanan yang
memuaskan.
4.
Konsep pemasaran soisal : orientasi pada usaha untuk
memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan pasien serta memberikan kepuasan.
Pemenuhan
itu dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga mendorong kesejahteraan
pasien. Bila kita lihat definisi dan
perkembangan konsep pemasaran, semakin jelas bahwa adanya pergeseran dari rumah
sakit dan dokter sebagai sentral menjadi pasien sebagai sentral. Selain itu
diperhatikannya factor kebutuhan, keinginan dan permintaan pasien dan lebih
lanjut perhatikan pula factor kepuasan pasien jadi tidak hanya melaksanakan
kewajiban saja.
JURNAL YANG
BERKAITAN DENGAN PEMASARAN SOSIAL JASA KEBIDANAN
Setiap tahun
promosi kesehatan masyarakat melalui media massa diperbaharui dalam upaya
merubah prilaku kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan. Promosi kesehatan
ini disampaikan pada masyarakat melalui sumber informasi yang terpercaya.
Petugas kesehatan tidak hanya memberikan promosi kesehatan melalui media massa
saja, tetapi juga harus memotivasi masyarakat secara langsung untuk mengubah
perilaku kesehatan yang kurang baik (Witney,Randolph at all, 2004).
Analisa
kelompok:Seorang bidan dalam upaya
merubah dan meningkatkan derajat kesehatan dapat melakukan berbagai pendekatan
yaitu pendekatan sosial masyarakat (langsung
dan tidak langsung), promosi di lingkungan masyarakat (dengan pelayanan
berkualitas dan memuaskan kepada pasien), penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan (tentang PMS, seksualitas, kesehatan reproduksi), promosi melalui
jejaring sosial.
1.
Dari hasil
penelitian Karen Glanz dkk (1990) mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dari pemasaran adalah analisis prilaku
konsumen. Tiga bidang yang luas dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk memahami
faktor-faktor penentu prilaku
a.
Pengaruh
lingkungan
b.
konsumen
yang meliputi
c.
Pengaruh
individu
d.
Pengolah
informasi dan pengambilan keputusan yang sebenarnya.
Analisa kelompok:
Cara meningkatkan kualitas pelayanan bidan yang ada di perkotaan sehingga
dapat bersaing dengan profesi lain dengan cara menciptakan diferensiasi dengan
memberikan pelayanan yang beragam tanpa menyimpang dari kewenangan atau kode
etik yang ada. Bidan juga mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan
kekurangan pelayanan kesehatan yang ia berikan kepada klien sehingga ia dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan, juga harus mampu mengembangkan
wawasan keilmuan serta ketrampilan teknis untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang disadur dari jurnal internasional oleh
Hampton,Geral (2004) mengemungkakan bahwa profesionalisme berhubungan positif
dengan kepuasan kerja dimana profesionalisme dan manfaat yang ditemukan berhubungan
positif dengan orentasi pasar dan berdampak kepada imbalan yang diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa orentasi pasar yang baik akan menghasilkan
kepuasan kerja yang positif.
Analisa
kelompok:
Pelayanan yang diberikan bidan tidak hanya berfokus pada kebutuhan pasien,
tetapi harus memperhatikan keinginan dan permintaan klien tanpa menyimpang dari
kewenangan dan pelayanan kebidanan yang seharusnya di berikan sehingga
menghasilkan kepuasan klien yang berdampak pada imbalan yang akan diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes,
RI, 2002. Etika dan Kode Etik Kebidanan.
Jakarta.
PIT
POGI, 2004. Forum Bidan Peningkatan
Profesionalisme Bidan. Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar