Selasa, 07 Juni 2016

KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DALAM TUBUH (OVERHIDRASI)


KELEBIHAN VOLUME CAIRAN DALAM TUBUH (OVERHIDRASI)

A.    Konsep Dasar Anatomi Fisiologi Cairan
Air beserta unsur-unsur didalamnnya yang diperlukan untuk kesehatan disebut cairan tubuh. Cairan ini sebagian berada diluar sel (ekstraseluler) dan sebagian lagi didalam sel (intraseluler). Pada orang dewasa kira-kira 40% berat badannya atau 2/3 dari TBW –nya berada di dalam sel ( cairan intraseluler/ICP), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat badannya berada diluar sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam 15% cairan interstitial, 5% cairan intravaskuler dan 1-2 % transeluler.

Cairan tubuh terdiri dari :

Cairan Intraseluler (CIS) adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh. 50% dari berat badan letaknya didalam sel dan mengandung elektrolit, kalium fosfat dan bahan makan seperti gklukosa dan asam amino. Kerja enzim dalam sifatnya konstan memecah dan membangun kembali sebagaimana dalam semua metabolisme untuk mempertahankan keseimbangan cairan. Cairan Ekstraseluler (CES) adalah cairan yang berada diluar sel .

Terdiri dari tiga kelompok yaitu :

·         Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler.
·         Cairan intersital adalah cairan yang terletak diantara sel.
·         Cairan transeluler adaalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
Dalam pengaturan yang mempertahankan kekonstanan cairan tubuh diperlukan adanya pengaturan volume cairan tubuh , cairan ekstraseluler, keseimbangan asam dan basa, control pertukaran antara kompartemen cairan ekstraseluler dan intraseluler.

4
Prinsip dasar keseimbangan cairan :
·         Air bergerak cepat melintasi membrane sel karena osmolaritas cairan intraseluler dan ekstraseluler.
·         Membran sel hampir sangat impermeable terhadap banyak zat terlarut karena jumlah osmol dalam cairan ekstraseluler atau intraseluler konstan.
·         Cairan tubuh merupakan sarana untuk mentraspor zat makanan dan metabolisme membawa nutrient mulai dari proses absorsi, mendistribusikan sampai ketingkat intraseluler.


Transpor Cairan dalam Tubuh :

Difusi
Pergerakan  molekul melintasi membrane semipremeabel dari kompartemen berkonsentrasi tinggi menuju kompartemen rendah. Difusi cairan berlangsung melalui pori - pori tipis membrane kapiler. Laju difusi dipengaruhi: ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur  larutan.


Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan) melintasi membrane bersama-sama dari kompartemen bertekanan rendah. Contoh filtrasi adalah pergerakan cairan dan nutrient dari kapiler menuju cairan intersititial disekitar sel.

Osmosis
Pergerakan dari solven (pelarut) murni (air) melintasi membrane sel dari larutan berkonsentrasi rendah (cairan) menuju berkonsentrasi tinggi (pekat).

Tanspor Aktif
Proses transpor aktif memerlukan energy metabolisme. Proses transport aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan intraseluler dan ekstraseluler. Dalam kondisi normal, konsentrasi natrium lebih tinggi pada cairan intraseluler dan kadar kalium lebih tinggi pada cairan ekstraseluler.

B.     Penyebab terjadinya Overdehidrasi

Terjadi jika asupan cairan lebih besar dari pada pengeluaran cairan. Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat kecil.
Minum air dalam jumlah yang sangat banyak tidak menyebabkan overhidrasi jika kelenjar hipofisa, ginjal dan jantung berfungsi secra normal.

Overhidrasi lebih sering terjadi pada orang-orang yang ginjalnya tidak membuang cairan secara normal.
Misalnya pada penderita penyakit jantung, ginjal, atau hati.
Orang-orang tersebut harus membatasi jumlah air yang mereka minum dan jumlah garam yang mereka makan.

Asupan natrium yang berlebihan
Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak terutama pada klien dengan gangguan mekanisme regulasi cairan.
Penyakit yang mengubah regulasi, seperti gangguan jantung (gagal ginjal kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom cushing.

C.    Patofisiologis
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira-kira sama. Engan terkumpulnya cairan isotonic yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga menyebabkan endema. Edema dalah penumpukan cairan interstisial yang berlebihan. Endema dapat terlokalisir atau generalisata. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh penungkatan
jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan/adanya gangguan mekanisme homeostatis proses regulasi keseimbangan cairan.

D.    Manifestasi  Klinik
Tanda dan gejal klini yang mungkin didapatkan pada klien dengan hypervolemia antara lain: sesak nafas, ortopnea,. Mekanisme konpensasi tubuh pada kondisi hiperlemia adalah berupa pelepasan peptide natriunetik atrium (PNA), menimbulkan peningkatan filtrasi dan eksresi natrium dan air oleh ginjal dan penurunan pelepasan aldosterone dan ADH. Abnormalitas pada homeostatitis elektrolit, keseimbangan asam-basa dan osmolalitas sering menyertai  hipervolumia. Hipervolumia dapat menimbulkan gagal jantung dan edema pulmuner, khususnya pada pasien dengan disfungsi kardiovaskuler. 

E.     Gejala
Seperti halnya dengan dehidrasi organ yang paling mudah terkena dampak dari overhidrasi  adalah otak. Jika overhidrasi terjadi secara perlahan sel-sel otak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri, sehingga hanya sedikit gejala yang timbul. Jika overhidrasi akan menunjukkan kekacauan mental, kejang, dan koma.

F.     Diangnosa
Pada overhidrasi kelebihan cairan ditemukan baik didalam maupun disekitar sel. Dan biasanya tidak menyebabkan timbulnya tanda-tanda pengumpulan cairan pada kelebihan volume darah tubuh juga memiliki terlalu banyak natrium, sehingga tidak dapat memindahkan air kedalam cadangan didalam sel.
                                                             
Pada kelebihan volume darah (misalnya gagal jantung dan sirosis hati), cairan terkumpul disekitar sel-sel didada, perut dan tungkai bawah. Membedahkan overhidrasi dan volume darah yang berlebihan sering kali sulit dilakukan, karena overhidrasi bisa terjadi sendiri/bersamaan. Dengan kelebihan volume darah.

G.    Pengobatan
Pengobatan overhidrasi tegantung kepada penyebabnya.
Tetapi pada dasarnya, asupan cairan harus dibatasi. Minum sebanyak kurang dari 1 liter cairan per hari biasannya akan memperbaiki overhidrasi dalam beberapa hari. Pembatasan pemasukan cairan ini harus dibawah pengawasan dan saran dari dokter.
Kadang diberikan diuretik untuk meningkatkan pembuangan cairan oleh ginjal. Biasannya diauretik lebih efektif dalam mengatsi kelebihan volume darah, sehingga paling efektif jika diberikan pada penderita overhidrasi yang disertai dengan kelebihan volume darah.

H.    Faktor yang berhubungan :
·         Berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi cairan sekunder akubat gagal jantung .
·         Berhubungan dengan preload, penurunan kontraktilitas, dan penurunan curah jantung sekunder akibat infrak miokard, gagal jantung, penyakit katup jantung.
·         Berhubungan dengan hipertensi porta, tekanan osmotic, koloid plasma yang rendah, retensi natrium sekunder akibat penyakit hepar, serosis hepatis, asites, dan kanker.
·         Berhubungan dengan gangguan aliran balik vena sekunder akibat varises vena, thrombus, imobilitas, flebitis kronis.
·         Berhubungan dengan retensi natrium dan air sekundder akibat penggunaan kartikosteroid.
·         Berhubungan dengan kelebihan asupan natrium atau cairan.
·         Berhubungan dengan rendahnya asupan protein pada diet lemak, malnutrisi.
·         Berhubungan dengan venostatis atau bendungan vena sekunder akibat imobilitas, bidai atau balutan yang kuat. Serta berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.
·         Berhubungan dengan kompresi vena pleh uterus pada saat hamil.
·         Berhubungan dengan drainase limfatik yang tidak kuat, sekunder akibat mastetomi.





I.       
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth .2003. medical surgical nursing (perawatan medical bedah)  jilid 1, alih bahasa: monica & Ester. Jakarta : EGC.
Carpenito, L ,J.1999. Hand Book of Nursing ( Buku Saku Diagnosa Keperawatan) , alih bahasa: monica Ester. Jakarta : EGC.
Doengoes, Marilyinn E, Mary Frances Moorhouse. 2000. Nursing Care Plan:
Guidelnes For Planning and Documenting Patientcare (Rencana Asuhan Keperwatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien), alih bahasa : I made kariasa, Jakarta : EGC.












12

I.       Contoh Kelebihan Cairan

·         Hipernatremia
Keadaan dimana kadar natrium di dalam plasma darah tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, anuria, furgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/L. Kondisi ini dapat di sebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan air yang berlebihan sedangkan aupan garam nya sedikit.
·         Hiperkalemia
Kadar kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asedosis metabolik, pemberian kalium berlebihan melalui intra vena. Di tanda dengan adanya mual, hiperdiktivitas sistem pencernaan aritmia, kelelahan, jumlah urin sedikit sekali, diare, adanya kecemasan, dan intabilitas {peka rangsangan}, serta kadar kalium plasma mencapai lebih dari 5 mEq/L.
·         Hiperkalsemia
Kelebihan kadar kalsium dalam darah. Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makanan vitamin D secara berlebihan. Hiperkalsemia di tandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/L.
·         Hipermagnesia
Kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini di tandai dengan adanya gangguan pernafasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
·         Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah penyakit yang menyerang organ otak.penderita hidrosefalus mengalami penumpukan cairan dalamotak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak.jika tidak segera di tangani,tekanan ini dapat merusak jaringan melemahkan fungsi otak.hidrosefalus dapat dialami oleh orang-orang segala usia,namun umumnya penyakit ini di derita oleh bayi dan manula berdasarkan gejalanya penyakit hidrosefalus dapat di kelompokan menjadi 3jenis:

ü  Hidrosefalus kongenital.
Kondisi ini terjadi sejak bayi baru di lahirkan.bayi yang mengalami idrosefalus bawaan,kepalanya akan terlihat sangat besar.ubun-ubun atau fontanel mereka akan tampak menggelembung dan menegang.di karnakan kulit bayi masih tipis,maka penggelembungan tersebut membuat urat-urat kepala menjadi terlihat dengan jelas.bayi-bayi dengan hidrosefalus,memiliki mata yang terlihat seperti memandang kebawah dan otot- otot kaki terlihat kaku,serta rentan mengalami kejang.gejala-gejala hidrosefalus bawaaan lainya adalah mudah mengantuk,mual,rewel,dan susah makan.

ü  Hidrosefalus yang di dapat atau acquired
Kondisi ini di derita oleh anank-anak atau dewasa.selain penderika akan mengalami mual dan nyeri leher,nyeri kepala juga muncul.nyeri kepala ini biasanya sangat terasa saat pagi hari,setelah bangun tidur. Gejala lain dalam hidrosefalus tipe ini adalah mengantuk,pengelihatan buram, bingung,sulit menahan kemih atau menahan buang air besar, dan sulit berjalan.jika tidak segera di obati, kondisi ini akan menyebabkan koma, bahkan kematian.

ü  Hidrosefalus dengan tekanan normal.
 kondisi ini umumnya di alami oleh manula. Penderita akan kesulitan menggerakkan kaki,sehingga beberapa dari mereka,terpaksa menyeret kaki agar dapat berjalan.gejala lainya adalah kencangnya kendali kemih yang di tandai dengan sulit menahan kencing atau sering merasa ingin kencing. Selain fisik,hidroasefalus tekanan normaal juga berdampak kepada kemampuan berpikir penderita. Mereka akan sulit mencerna informasi dan lambat menanggapi informasi atau pertanyaan.








0 komentar:

Posting Komentar