ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN GUDEG KALENG KHAS YOGYAKARTA

ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN

“GULENG (GUDEG KALENG)” KHAS YOGYAKARTA

A.    LATAR BELAKANG

Nangka adalah sejenis pohon , sekaligus buahnya . Pohon nangka termasuk dalam suku moraceae. Nangka terutama dipanen buahnya  “Daging Buahnya” untuk dijadikan jenis makanan khas daerah. Biji nangka dikenal sebagai “Beton” dan dapat direbus dan dimakan sebagai sumer karbohidrat tambahan. Di Indonesia sendiri pohon nangka ini , hampir kita jumpai disetiap daerah seluruh Indonesia.

Ide saya untuk memanfaatkan buah nangka muda ini karena bahannya mudah didapatkan  .

Buah nangka memiliki banyak kegunaan mulai dari daun sampai batang pohonnya .untuk saat ini daun buah nangka dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Getahnya digunakan dalam campuran untuk memerangkap burung  .  Kayunya yang berwana kuning dijadikan untuk bekakas rumah tangga , mebel , kontruksi bangunan, sampai kealat music. Dan buahnya ini dijadikan untuk makanan khas Jogjakarta yaitu “GUDHEG” yang bernilai gizi sangat tinggi dan memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran.

Melalui produksi makanan yang dianamakan “Guleng (Gudheg kaleng)” yang terbuat dari buah nangka muda .

Gudeg telah dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya sebagai makanan khas dari Kota Jogja. Karena popularitas gudeg tersebut maka Kota Jogja juga dikenal dengan nama Kota Gudeg. Gudeg adalah makanan tradisional yang terbuat dari Nangka muda (nangka) yang direbus selama beberapa jam dengan gula kelapa serta santan. Dengan dilengkapi dengan berbagai bumbu tambahan membuat Gudeg menjadi terasa manis dilidah dan memiliki rasa yang khas dan enak sesuai dengan selera masyarakat Jawa pada umumnya.

Selain unik dan menarik secara sisi kulinernya, asal muasal sejarah kemunculan masakan gudeg juga sangat panjang. Gudeg sudah ada sejak 1819-1820. Dalam Serat Chentini menyebutkan gudeg sudah menjadi masakan merakyat di Jawa, termasuk Yogya. Kemunculan gudeg sebagai masakan saat itu tanpa sengaja. Pada saat penjajahan, beberapa komoditas pertanian menjadi andalan pemasukan keuangan pemerintah, terutama jati. Sedangkan nagka tidak menjadi incaran karena dinilai tidak memiliki nilai jual ekonomis. Padahal nangka termasuk tanaman merakyat dan hampir semua orang mempunyainya, sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah kolonial penjajah memberikan keleluasaan warga untuk memanfaatkannya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas tentang sejarah Gudeg. Beberapa pandangan mengkaitkan Gudeg sebagai makanan dari Kraton Yogyakarta, sementara lainnya berpandangan bahwa Gudeg telah lama ada sejak penyerbuan pertama ke Batavia pada 1726-1728 oleh pasukan Sultan Agung yang tercatat dalam sejarah meski belum dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam berbagai sejarah mengenai Gudeg dapat disimpulkan bahwa Gudeg adalah makanan Masyarakat jaman dulu karena bahan bakunya yaitu nangka muda mudah untuk ditemukan di pekarangan sekitar rumah warga. Nangka tersebut kemudian diolah dan dikembangkan sehingga menjadi Gudeg makanan khas masyarakat Yogyakarta sampai saat ini.Sebagai salah satu produsen gudeg kaleng, ternyata proses produksi Gudeg Kaleng memang membutuhkan kecermatan sehingga citarasa masakan tetap terjaga dan juga bisa tahan sampai 1 tahun.

B. PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan saya bahas adalah :

A.    Bagaimana mengolah buah nangka muda menjadi “Guleng” yang bernilai jual tinggi dan bergizi tinggi ?

B.     Bagaimana memperkenalkan ‘Guleng”  yang belum dikenal karena variasi yang baru. .

C.     Konsep penyajian produk yang kreatif dan ramah lingkungan sehingga meningkatkan selera konsumen.

C. TUJUAN PROGRAM

Program ini bertujuan:

1.      Menghasilkan Gudheg dalam bentuk kaleng  yang bernilai jual tinggi dan bergizi tinggi.

2.      Mengoptimalkan manfaat dari buah nagka mudha  yang begitu bervariasi dalam penyajiannya.

3.      Meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

4.      Meningkatkan pendapatan mahasiswa.

5.      Membantu asupan energi harian.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Produk yang dihasilkan adalah gudheg kaleng dengan varian menu gudheg yang sehat , murah dan bisa tahan sampai 1 bulan . Gudheg kaleng ini diharapkan nantinya dapat dijalankan oleh mahasiswa dan memiliki keuntungan bisnis yang menjajikan.

Luaran yang kami harapkan dari PKMK ini adalah sebagai berikut :

1.      Menghasilkan Gudeg Kaleng yang sebelumnya dipandang sebagai makanan yang biasa dikalangan masyarakat yogyakarta .

2.      Produk makanan yang sangat begitu terkenal dikalangan masyarakat yogjakarta , namun kita mengeluarkan varian baru yaitu menggunakan kaleng agar bisa tahan lebih lama dibandingkan gudeg yang disajikan menggunakan kardus maupun mika (plastic)

E. KEGUNAAN PROGRAM :

Kegunaan program kreatifitas mahasiswa yang bidang kewirausahaan kami adalah:

a)      Menumbuh kembangakan daya kreativitas mahasiswa.

b)      Membuka peluang usaha baru.

c)      Menambah keberagaman jenis makanan khas Yogjakarta.

d)     Meningkatkan produksi buah nangka khususnya pada masyarakat Yogjakarta .

F. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1.      Kondisi Lingkungan.

Indonesia merupakan Negara agraris dengan berbagai macam sumber daya alam yang melimpah dan potensial untuk dikembangkan. Buah nangka atau disebut juga gori .

Pohon nangka umummnya berukuran sedang , sampai 20 meter tingginya . beating bulat silindris sampai berdiameter  sekitar 1 meter . Tajuknya padat dan lebat , melebar membulat  apabila ditempat yang terbuka .sluruh bagian mengeluarkan getah putih.

Daun tunggal tersebar , bertangkai 1-4 cm , daun agak tebal seperti kulit.Daun penumpu bulat telur lancip  , panjang sampai 8 cm dan mudah rontok.

Tumbuhan nangka berumah satu , perbungan muncul ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus , yang tumbuh pada sisi batang. Bunga janta dalam bongkol berbentuk gelendong 1-3  kali 3-8 cm . Bunga nangka disebut babal. Dan biji nangka disebut dengan beton , biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng panjangnya 2-4 cm berturut-turut ditutupi oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit.

2.      Sumber Bahan Baku

Dalam pendirian usaha ini , sumber baku utama adalah buah nangka muda. Buah nagka mudah ditemukan karena mudah ditumbuh kemana saja sehingga dalam pengembangan usaha ini kita tidak akan mengalami kesulitan untuk mencari bahan bakunya.

G. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Proses  pembelajaran dan pelatihan

untuk melaksanakan program kewirausahaan ini , perlu dilakukan pembekalan berupa pelatihan  untuk membentuk  team work yang solid dan professional dalam pengembangan usaha “Guleng (Gudheg kaleng)” tersebut. Adapun proses pelatihan tersebut berupa :

a)      Social Skills

Subtansi pembelajaran social skills berbentuk materi pelatihan motivation training, komunikasi efektif, team building, organisasi dan manajemen . Tujuan pembelajaran  social skills yang diselenggarakan adalah untuk membentuk dan memupuk kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif dalam bisnis  . Memahami peran kerjasama dan organisasi dalam kelompok untuk membangun dan mengelola bisnis. Materi ini disampaikan dengan metode ceramah , diskusi tanya jawab , serta simulasi penerapan untuk  pemahaman materi team work shop kepada pelaku usaha .

b)      Vocational Skills

Subtansi pembelajaran social skills berbentuk materi pelatihan ketrampilan praktis yang akan dilaksanakan sebagai usaha kelompok melalui simulasi (praktek) dengan materi mencakup dasar-dasar membuat produk.

Perencananaan Operasi dan Produksi

Adapun bahan yang akan digunakan antara lain :

a.                   Nangka muda

b.                  telur

c.                   ayam kampung

d.                   krecek

e.                   kacang tholo

f.                   bawang merah

g.                  bawang putih

h.                  kemiri

i.                    cabe merah keriting

j.                    kelapa, lengkuas

k.                  garam, sereh,

l.                    ketumbar

m.                gula merah

n.                  daun jeruk dan daun salam.

Proses pembuatan guleng (gudeg kaleng):

Berikut ini proses pembuatan gudeg kaleng :

1.      Rebus nangka sebentar saja kemudian masukkan nangka muda, lengkuas, telur rebus dan gula aren. Tambahkan air kelapa sebagian yang telah dicampur dengan bumbu halus, aduk merata dan tuangkan dalam panci.

2.      Masak semua bahan tersebut selama 2 jam dengan api sedang, setelah itu santan dituangkan dan hancurkan nangka yang dipotong-potong tersebut.

3.      Masak nangka dan bahan lainnya hingga santan habis dan gudeg berwarna coklat kemerahan dan setelah itu dikeringkan.

4.      Selanjutnya proses pertama  dimulai dengan menimbang dan memasukkan gudeg yang sudah masak kedalam kaleng kosong yang terlebih dulu disterilkan.

5.      Proses kedua  dilakukan penghampaan udara di permukaan gudeg menggunakan uap panas pada suhu 90° C – 95° C. Kemudian gudeg  ditutup dengan menggunakan mesin penutup kaleng dan dilanjutkan dengan sterilisasi.

6.      Proses ketiga adalah sterillisasi. Gudeg yang sudah dikemas dalam kaleng tertutup itu kemudian dimasukkan kedalam alat sterilisasi dengan suhu 121° C selama 15 menit.

7.      Proses keempat adalah setelah disterilisasi kaleng-kaleng berisi gudeg dimasukkan kedalam air dingin yang sudah steril. Tujuannya supaya mikroba jenis spora yang tahan panas pecah, sehingga semua mikroba dalam gudeg itu mati.

8.      Proses kelima adalah pengeringan  kaleng  dan dikarantina 15 hari untuk memastikan apakah masih ada mikroba yang tersisa. Sebab, bila masih ada mikroba, gudeg akan mengalami proses fermentasi dan kaleng akan mengembung.  Bila hal itu terjadi, artinya pengalengan gudeg gagal. Namun, bila selama 15 hari kaleng tetap normal, gudeg itu layak dikonsumsi setiap hari.

H. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kandungan gizi yang gterdapat pada Guleng “gudeg kaleng”

Kandungan Gizi	Jumlah
Energi	160 kkal
Protein	3,3 gr
Lemak	9,2 gr
Karbohidrat	16 gr
Kalsium	62 mg
Fosfor	55 mg
Zat Besi	12,8 mg
Vitamin A	0 IU
Vitamin B1	0,15 mg
Vitamin C	0 mg

B. Gambaran umum rencana usaha

Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan kami. Tujuannya selain ingin mendapatkan keuntungan dan tambahan uang saku , usaha ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua kita sehingga tidak perlu membiayai uang saku , lalu ingin memperbaiki kondisi gizi masyarakat Yogyakarta memiliki tingkat ketertarikan tinggi akan suatu inovasi jajanan.

·               Product

Product ini merupakan pengembangan pangan dari pengolahan buah nangka muda sebagai bahan pangan alternative. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah mengangkat keunggulan buah nangka muda sebagai sumber karbohidrat yang mudah dicerna dan lebih murah . “Guleng(gudeg kaleng)” memiliki beberapa variasi yaitu :

a. gudeg kaleng dengan rasa original.

b. gudeg kaleng dengan rasa pedas manis.

c. gudeg kaleng dengan rasa keju.

d. gudeg kaleng dengan rasa barbeque.

·               Promosi dan Penjualan

Secara umum , dalam memasarkan produk yang baru , maka sector promosi merupakan hal yang sangat penting untuk kami perhatikan. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mempromosikan produk kami yaitu :

ü  Penyebaran informasi secara langsung.

Penyebaran informasi ini dilakukan dengan cara promosi dari mulut kemulut dan produk ini kami awali dilingkungan kampus RESPATI . Dengan begitu , diharapkan dapat memberi kejelasan produk yang lebih efektif  setelah itu , diharapkan konsumen akan menyebar keunggulan produk kami.

ü  Pemberian informasi secara tidak langsung.

Pemberian informasi tidak langsung dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan , diantaranya penyebaran brosur dan leaflet , penempelan poster , pemasangan spanduk dan pemasangan banner produk “Guleng(gudeg kaleng)” akan menggambarkan keunggulan produk kami dalam media promosi tersebut menyertakan nomor telepon untuk memudahkan konsumen yang akan meminta pesanan.

ü  Melalui sarana tekhnologi dan informasi.

Semakin berkembangnya tekhnologi , fasilitas internet sangat mudah didapatkan , jadi untuk menanfaatkan internet sebagi media promosi . promosi dapat dilakukan melalui media social seperti facebook dan twitter . selain itu promosi juga dapat dilakukan melalui blog.

ü  Physical evidence ( Bukti fisik/keunggulan produk gudeg kaleng)

a.       Praktis dan siap dinikmati kapan saja

b.      Bisa langsung dimakan atau dipanaskan dulu selama 5 menit

c.       Rasa sama dengan gudeg biasanya

d.      Tanpa MSG dan zat pengawet

e.       Tahan lama, bisa sampai 1 tahun

f.       Sangat cocok untuk santapan saat bepergian, oleh-oleh dan lauk sehari-hari.

C. Analisa usaha gudeg kaleng.

Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian alat dan bahan :

NO	Peralatan	Harga
1.	Panci	Rp 250.000,00
2.	Wajan	Rp 250.000,00
3.	Gas elpiji dan kompor	Rp 2.000.000,00
4.	Piring dan sendok	Rp 350.000,00
5.	Nampan	Rp 50.000,00
6.	Wadah	Rp 250.000,00
7.	Pengemas kaleng	Rp 450.000,00
8.	Meja dan kursi	Rp 1.000.000,00
9.	Etalase	Rp 1.500.000,00
10.	Oven	Rp 900.000,00
11	Serbet dan panci	Rp 100.000,00
12.	Lain-lain	Rp 350.000,00
Jumlah Investasi		Rp 7.-000.000,00

No	Biaya Variabel	Jumlah
1.	Nangka muda	Rp 30.000 dikali 30 hari = Rp 900.00,00
2.	Telur	Rp 20.000 dikali 30 hari = Rp 600.000,00
3.	Krecek	Rp 30.000 dikali 30 hari = Rp 900.000,00
4.	Ayam kampong	Rp 50.000 dikali 30 hari = Rp 1.500.000,00
5.	Kacang tholo	Rp 10.000 dikali 30 hari = Rp 300.000,00
6.	Bawang merah	Rp 15.000 dikali 30 hari = Rp 450.000,00
7.	Bawang putih	Rp 15.000 dikali 30 hari = Rp 450.000,00
8.	Nasi	Rp  10.000 per kg (5kg) dikali 30 hari = Rp 1.500.000,00
9.	Lengkuas	Rp 5.000 dikali 30 hari = Rp 150.000,00
10.	Daun jati	Rp 2.000 dikali 30 hari =  Rp 60.000,00
11.	Kemiri	Rp 7000 dikali 30 hari = Rp 210.000,00
12.	Gula jawa	Rp 9000 dikali 30 hari = Rp 270.000,00
13.	Santan /kelapa	Rp 10.000 dikali 30 hari= Rp 300.000,00
14.	Garam	Rp 2000 dikali 30 hari = 60.000,00
15	Lain-lain	Rp 200.000,00
	Jumlah biaya variable	Rp 7.850.000,00

Jadi jumlah biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan :

Biaya alat + Biaya Variabel = Rp 7.000.000 + Rp 7.850.000 = Rp 14.850.000,00.

I . Ucapan Terimakasih       

Terimakasih Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang memiliki keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman, kesehatan dan kekuatan didalam penyusunan artikel ini. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad SAW. keluarga dan para sahabatnya dan penegak sunnah-Nya sampai kelak akhir zaman.Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bpk Soepritjahyono M,w,Spd,Mph selaku Pembimbing, disela-sela rutinitasnya namun tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, dorongan, saran dan arahan sejak rencana penelitian hingga selesainya penulisan artikel ini.