TEORI & MODEL KONSEPTUAL
ASUHAN KEBIDANAN
1. Teori
Ela Joy Lehrman
Dalam teori
ini Lehrman menginginkan bidan dapat melihat semua aspek praktek memberikan
asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan. Lehrman
mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal :
a.
Asuhan yang berkesinambungan
b.
Keluarga sebagai pusat asuhan
c.
Pendidikan dan konseling sebagai pusat asuhan
d.
Tidak ada intervensi dalam asuhan (membiarkan ibu melakukan penentuan sendiri)
e.
Fleksibilitas dalam asuhan
f.
Keterlibatan dalam asuhan
g.
Advokasi dari klien
h.
Waktu
Marten
menambahkan 3 komponen lagi dalam 8 komponen yang telah dibuat oleh Lehrman :
a.
Teknik Terapeutik : Proses
penyembuhan dengan komunikasi
b.
Pemberdayaan
: Proses pemberi kekuasaan dan kekuatan
c.
Hubungan sesama : Menjalin
hubungan yang baik dengan klien
2. Teori
Ernestine Wieden Bach
Ernestine
mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya
dalam praktek konsep yaitu :
a. The
Agent : Pelaksananya (Bidan
atau Perawat)
b. The
Recipient : Penerima Asuhan
c. The
Goal : Tujuan
Intervensi
d. The
Means : Metode untuk mencapai tujuan
e. The
Frame Work : Organisasi social dalam lingkungan professional
3. Teori
Jean-Ball
Tujuan
asuhan Maternitas :
Agar ibu
mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik fisik maupun psikologis
Teori Ball :
a.
Teori Perubahan
b.
Teori Stress, coping dan Support
c.
Teori dasar
Hypotesa
Ball
Respon
emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran
anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti
mereka mendapatkan system keluarga social.
Dalam teori
kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen :
a.
Pelayanan Maternitas
b.
Pandangan masyarakat terhadap keluarga
c.
Sisi penyangga / support terhadap kepribadian wanita
Teori Jean
Ball dalam Konsep
Women
: Ball memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional dalam proses
melahirkan
Health
: Merupakan pusat dari model Ball, tujuan dari postnatal care agar mampu
menjadi ibu
Environment
: Lingkungan sosial dan organisasi dalam sisi dukungan
Midwifery :
Penelitian postnatal
Self
: Secara jelas kita dapat melihat bahwa peran bidan dalam memberikan
dukungan dan membantu seseorang wanita untuk menjadi yakin dengan perannya
sebagai ibu.
4. Teori
Reva Rubin
Rubin
mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
a.
Kesejahteraan
b.
Penerimaan Masyarakat
c.
Penentuan identitas diri
d.
Mengerti tentang arti memberi dan menerima
Perubahan
yang terjadi pada wanita saat hamil :
a.
Cenderung lebih bergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih
b.
Membutuhkan Sosialisasi
Tahapan
Psikososial
a.
Anticipatory Stage : Melakukan peran
ibu dan anak (bersandiwara)
b.
Honeymoon Stage : Ibu memahami peran
dasar, misalnya : menyusui, perawatan dan ada dukungan dari keluarga.
c.
Plateu
Stage
: Ibu mencoba sepenuhnya apakah ia mampu menjadi seorang ibu membutuhkan
beberapa minggu
d.
Disenggagement
: Tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan
Rubin
melihat beberapa tahap Fase aktivitas penting sebelum menjadi ibu :
a.
Taking On : Wanita meniru melakukan peran
ibu
b.
Taking In : Fantasi
wanita (dia tidak hanya meniru melainkan membayangkan sebagai ibu)
c.
Letting Go : Fase dimana wanita
sudah melalui proses tadi dan mengingat kembali aktivitas yang dilakukan tadi.
5. Teori
Ramona Mercer
Ada 2 pokok
pembahasan dalam Teori
a.
Efek stress antepartum
Tujuan
: Memberikan dukungan selama untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta
dukungan sosial dan kurangnya kepercayaan diri.
6
faktor yang berhubungan dengan status kesehatan yaitu :
1)
Hubungan Interpersonal
2)
Peran keluarga
3)
Stress Antepartum
4)
Dukungan sosial
5)
Rasa percaya diri
6) Penguasaan
rasa takut, keraguan dan depresi
b.
Maternal Role (Peran Ibu)
Menjadi
seorang ibu berarti, memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan
penguraian yang lengkap tentang dirinya.
Pencapaian
peran ibu : dicapai dalam kurun waktu tertentu dimana ibu menjadi
dekat dengan bayinya yang membutuhkan pendekatan yang competen termasuk peran
dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif wanita
sebagai ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lanilla.
4 langkah dalam
pelaksanaan peran ibu :
>>
Anticipatory : Masa sebelum wanita menjadi ibu dimana wanita
memulai penyesuaian sosial dan psikologis terhadap peran barunya nanti dengan
mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
>>
Formal : Dimulai dengan peran sesungguhnya sebagai seorang ibu
>>
Informal : Wanita mampu menentukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem
>>
Personal : Wanita telah mahir memerankan perannya sebagai ibu.
Menurut
Mercer peran aktif ibu dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7
bulan postpartum (setelah melahirkan)
Mercer
menemukan 11 faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran ibu :
1.
Faktor ibu
a.
Umur ibu pada waktu melahirkan
b.
Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali
c.
Memisahkan ibu dan anak secepatnya
d.
Stress sosial
e.
Dukungan sosial
f.
Konsep Diri
g.
Sifat Pribadi
h.
Sikap terhadap membesarkan anak
i.
Status kesehatan Ibu
2.
Faktor Bayi
a.
Temperamen
b.
Kesehatan Bayi
3.
Faktor lain-lain
a.
Latar belakang etnik
b.
Status perkawinan
c.
Status ekonomi
Mercer
menekankan 3 fase adaptasi ibu pada tahun pertama setelah melahirkan
mempengaruhi pencapaian peran ibu. Mercer menguraikan 4 faktor dalam masa
adaptasi sebagai berikut :
a.
Physical recovery Phase (lahir-1 bulan)
b.
Achivement Phase (2-4,5 bulan)
c.
Disruption Phase (6-8 bulan)
d.
Reorganisation Phase (8-12 bulan)
Peran bidan
yang diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita melaksanakan
tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu dan mengidentifikasi factor apa yang
mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fisik. Ini dikontribusikan dari
stress antepartum
MODEL
KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
Langkah-langkah
a.
Pengkajian
Tujuan nya
adalah menetukan Self-care individu, mengidentifikasikan apakah ada atau tidak
ada self-care deficit.
Bidan
bekerjasama dengan pasien/keluarga dalam merencanakan strategi yang akan
mengurangi/menghilangkan deficit yang ada dengan :
- Mengurangi kebutuhan self-care
- Meningkatkan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan self-care
- Memperbolehkan keluarga/orang lain memberikan dependent care
- Memenuhi langsung kebutuhan self-care
b.
Perencanaan
Setelah
mengidentifikasi slf-care defisit maka data dipakai sebagai pernyataan masalah
dalam rencana asuhan kebidanan. Kemudian bidan menentukan sistem asuhan yang
totality compensatory, partially, compensatory, atau educatif/supportif serta
tujuan yang telah ditentukan oleh bidan-pasien, untuk menghilangkan self-care
deficit.
c.
Implementasi
Merupakan
tindakan yang mengandung lima bantuan yaitu : melakukan untuk memberi
penyuluhan, membimbing, mendukung, dan menciptakan lingkungan untuk menunjang
tumbuh kembang.
d.
Evaluasi
Dilakukan
terus menerus dengan membandingkan prilaku yang diharapkan dlam tujuan dengan
hasil tindakan yang dilakukan
0 komentar:
Posting Komentar