Rabu, 08 Juni 2016

TEORI RAMONA MERCER

   1 komentar     

   Teori Ramona

1.      Pengertian Teori Ramona Mercer
       Teori ini menjelaskan pencapaian peran ibu, menjadi seorang ibu berarti mengambil suatu identitas baru. Mengambil identitas baru mencakup pemikiran kembali secara menyeluruh dan mengidentifikasi kembali mengenai dirinya sendiri. Dan juga menjelaskantentang efek stres antepartum terhadap fungsi keluarga sebagai satu keutuhan, fungsi  pasangan individual dalam keluarga, dan status kesehatan sebagai variabe dependen/bebas.
Ada dua pokok pembahasan dalam teori mercer yaitu:
  1. Efek stres antepartum
  2. Pencapaian peran ibu

2.       Dua Pokok Teori Ramona Mercer
           Ramona Mercer lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
a)       Efek stress Anterpartum
       Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah  memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
       Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
1. Hubungan Interpersonal
2. Peran keluarga
3. Stress anterpartum
4. Dukungan social
5. Rasa percaya diri
6. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
       Maternal role menurut mercer adalah bagaimana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.
b)      Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
 yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
  1. .  Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
  2. Ibu memerlukan sosialisasi
  3.  Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
  4. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan - kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.

3.       Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Peran ibu
Empat tahapan dalam pelaksanaan pern ibu menurut Mercer sebagai berikut:
a)      Anticipatory
       Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajri segala sesuatu yang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b)      Formal
       Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi system social.
c)      Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan       perannya
d)     Personal
            Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai  Ibu            
            Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.


4.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran Ibu

      Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah di mulai sejak ibu mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi lahir ( 3-7 bulan setelah melahirkan). Wanita dalam mencapai peran ibu di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a. Faktor ibu
1. Umur ibu pada saat melahirkan
2. Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3. Stress social
4. Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5. Dukungan social
6. Konsep diri
7. Sifat pribadi
8. Sikap terhadap membesarkan anak
9. Status kesehatan ibu.

b. Faktor bayi
1. Temperament
2. Kesehatan bayi

c. Faktor-faktor lainnya
1. Latar belakang etnik
2. Status pekawinan
3. Status ekonomi

5.      Faktor-Faktor berdasarkan faktor Dukungan Sosial

Mercer mengidentifikasi adnya empat faktor pendukung yaitu:

a. Emotional support
    Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b. Informational support
    Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri
c. Physical support
    Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d. Appraisal support
     Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu
      Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.

1 komentar: