RINGKASAN MATERI
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA,
KONSEPSI ,
&
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN
Nama : Dina Ambarwati
NIM : 15150074
Kelas : A 12.2
Program
Study DIII – Kebidanan
Fakultas
Ilmu Kesehatan
Universitas
Respati Yogyakarta
Tahun
Ajaran 2015/2016
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi perempuan terbagi menjadi 2 antara lain :
a)
Organ
Genetalia Eksterna
Vulva (pukas) atau pudenda meliputi
seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari pubis sampai perineum
, yaitu mons veneris/ mons pubis, labia mayora, dan labia minora, klitoris,
selaput dara (hymen), vestibulum ,vagina, perineum , muara uretra, berbagai
kelenjar , dan struktur vascular.
•
Mons Pubis/Mons Veneris
Bagian yang
dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis. Bagian kulit ditumbuhi oleh
bulu bulu pubis (pubic hair).
•
Labia Mayora
Homolog dengan
skrotum pada laki-laki. Pada anakanak dan nullipara, kedua labia mayora sangat berdekatan.
Bagian atas dimulai dari mons pubis, bagian bawah berakhir di perineum posterior
membentuk commisura posterior. Di bagian dalam banyak terdapat glandula sebasea
untuk menjaga kelembaban.
·
Labia Minora
Pada nullipara
labia minora tidak terlihat. Pada multipara, labia minora menonjol keluar.
Bagian atas labia minora bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
bagian bawahnya bersatu membentuk fourchette
• Clitoris
Organ erogenik dan
homolog dengan penis. Glans clitoridis dipenuhi oleh ujung-ujung syaraf yang
merupakan mediator sensasi erotis
·
Vestibula
Dibatasi oleh labia
minora, memanjang mulai dari clitoris hingga fourchette. Terdapat 6 buah
lubang, yaitu orifisium uretra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar bartholini, dan 2 buah muara kelenjar skene.
•
Hymen
Terdiri dari
jaringan ikat kolagen dan elastik. Ketebalan hymen sangat bervariasi, diameter
pembukaannya juga bervariasi.
•
Introitus Vagina
Merupakan suatu
struktur muskulomembranosa yang memanjang mulai dari vulva dan berakhir di
uterus. Panjang dinding anterior : 6-8 cm, posterior : 7-10 cm. Nullipara
dipenuhi rugae vagina, pada multipara rugae menipis, pada menopause bahkan
menghilang.
•
Perineum
Struktur yang
membatasi antara vagina dan anus.
Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus
coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani. Penting diperhatikan saat episiotomy.
b)
Organ Genetalia Interna
VAGINA (
Liang Kemaluan/Liang sanggama )
Setelah
mlewati introitus vagina , terdapat liang kemaluan (vagina) yang merupakan
vagina dan uterus . Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama
lain, masing-masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk
vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae. Ditengah-tengahnya
ada bagian yang lebih keras , disebut kolumna rugarum.
Di
vagina tidak didapatkan kelenjar-kelenjar bersekresi . Pada perempuan yang
pernah melahirkan , kepingan epitel vagina kadang-kadang tetanam dalam jaringan
ikat vagina saat penjahitan robekan vagina dan membentuk kista , disebut kista
inklusi vagina ( vaginal inclusion cyst) . Vagina dapat darah dari arteria
uterina
UTERUS
Anterior
: dibatasi oleh kandung kemih , Posterior : dibatasi oleh rectum ,Uterus
terdiri atas bagian fundus, korpus, dan cerviks . Lapisan : endometrium,
myometrium, parametrium
Posisi uterus
dipertahankan oleh ligamentumligamentum .Tidak hamil : panjang 6-8 cm pada
nullipara, 9-10 cm .pada multipara, berat 50-70 gram .Uterus dapat menahan
beban hingga 5 liter
Uterus
terdiri atas :
1. Fundus
uteri adalah bagian uterus proksimal, di
sinilah tuba fallopi masukk e uterus
2. Korpus
uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan mempunyai fungsi utama
sebagai tempat janin berkembang dan disebut juga kavum uteri (rongga rahim).
3.Serviks
uteri terdiri atas pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio , dan
pars supravaginalis servisi uteri yaitu bagian serviks yang berada diatas
vagina.
Saluran yang
terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis berbentuk saluran lonjong dengan panjang 2.5
cm .
Secara
histolik dari dalam keluar , uterus terdiri atas :
1. endometrium dikorpus uteri dan endoserviks
diserviks uteri.
2. otot-otot polos dan
3. lapisan serosa yakni peritoneum viserale. Endometrium
terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan yang banyak pembuluh
darah yang berkeluk-keluk , endometrium
melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid perempuan dan masa
reproduksi . Dalam masa haid
endometrium sebagian besar dilepaskan
untuk kemudian tumbuh lagi dalam amasa poliferasi yang selanjutnya diikuti
dengan masa sekretorik.
Lapisan otot polos uterus disebelah
dalam berbentuk sirkular dan sebelah luar disebut longitudinal. Lapisan ini
paling dalam persalinan karena sesudah plasenta lahir , otot lapisan ini
berkontraksi kuat dan menjepit pembuluh darah yang terbuka ditempat itu ,
sehingga pendaharahan terhenti.
Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga
pelvis teritifasi oleh jaringan ligamenta , ligamenta yang memfiksasi uterus
sebagai berikut :
1. Ligamentum cardinal (
mankrenrodth) kiri dan kanan adalah ligamentum yang penting untuk mencegah uterus tidak turun.
2.
Ligamentum sakro-uterina kiri dan kanan yakni
ligamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
3.
Ligamentum rotundum kiri dan kanan yakni ligamentum yang menahan uterus dalam
antefleksi.
4.
Ligamentum latum kiri dan kanan , yakni ligamentum yang meliputi tuba, berjalan
dari uterus
kearah lateral.
5.Ligamentum
infundibulo-pelvikum kiri dan kanan , yakni ligamentum yang menahan tuba falopi
.
Disamping
ligamenta diatas ditemukan pada sudut kiri dan kanan belakang fundus uteri
ligamentum ovarri proprium kiri dan kanan yang menahan ovarium.
Ismus
adalah bagian uteru antara serviks dan korpus uteri , diliputi oleh peritonem viserale atau
digerakan didaerah plika vesiko uterine.
TUBA FALLOPPI
Tuba falloppi terdiri atas :
1.
pars intersstisisal
2.
pars ismika
3.
pars ampularis
4.
infudibulum
Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum
viserale yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot dinding tuba terdiri
atas (dari luar kedalam) otot longitudinal dan otot sirkular .
OVARIUM
Wanita umumnya memiliki 2 buah ovarium, kanan
dan kiri .Ovarium
merupakan ,penghasil sel telur
(ovum).
Jumlah sel telur dari fetus berumur 20 minggu
hingga menopause :
Fetus 20 minggu : 2.000.000
Birth : 750.000
Puberty : 250.000
Usia reproduktif : 200-300
Menopause
: sedikit sisa bahkan menghilang
Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu
jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm lebar dan tebal kira-kira 1,5
cm .
Struktur
ovarium terdiri atas kortek dan medulla.
Setiap
bulannya 1 atau 2 akan matang menjadi follikel de Graff , folikel graf yang
matang terdiri atas :
1.
Ovum
2.
Stratum Granulosum
3.
Teka interna
4.Teka
Eksterna
Pada
ovulasi folikel yang matang yang mendekati permukaan ovarium pecah dan
melepaskan ovum ke rongga perut . sel-sel granulosa yang melekat pada ovum dan
membentuk korona radiate bersama-sama ovum ikut dilepas. Sebelum dilepas ovum
mulai mengalami pematangan dalam 2 tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
TULANG PANGGUL ( PELVIS)
Panggul
atau pelvis merupakan bagian terbawah abdomen yang rangkanya disebut rangka
pelvis atau pars ossea(bagian tulang) pelvis.
Rangka
pelvis tersusun dari :
1.
Ossa coxae (kanan dan kiri) dan
terdiri atas tiga tulang yaitu :
Ø Tulang illium
Bagian
tulang yang menonjol kedepan namanya adalah SPINA ILIAKA
ANTERIORA SUPERIOR, sedangkan bagian tulang yangmenonjol bagian
depannya disebut SPINA ILIAKA ANTERIORA
SUPERIOR.
Ø Tulang iscium
adalah dari foramen abturation sampai pada
acetabulum dan bagian lebar yang atas disebut perbatasan tulang sias sampai
kepada simfisis dianamakan KRISTA ILIAKA
tonjolan dari tulang coccygis namanya adalah SPINA ISHKIADIKA.
Tulang yang menyangga pada waktu duduk adalah TUBER ISKHIADIKA.
Ø Tulang os pubis
Os pubis adalah
Bagian os pubis ada 2 :
1. Bagian atas yang menonjol pada os pubis
dinamakan RAMUS SUPERIOR sedangkan bagian cekungannya dinamakan LINEA INOMINATA atau LINEA TERMINALIS dan pertemuan kedua
RAMUS SUPERIOR dinamakan tepi atas simfisis.
2. Bagian bawah dinamakan RAMUS
INFERIOR , pertemuan kedua ramus inferior
membentuk tepi bawah simfisis .
Lengkungan pada ramus inferior membentuk
ARCus PUBIS dengan sudut tidak boleh
kurang lebih 90 derajat.
2. Os sacrum
Pada bagian anterior memanjang sampai illium dinamakan sayap sacrum dan terdapat lubang yang
dinamakan FOERAMEN SAKRALIA POSTERIORA.
Pada
vertebra terdapat bagian yang berduri yang dinamakan Krista sakralia .
3. Os coccygis
Pertemuan antara tulang illium dan
tulang sacrum dinamakan ARTICULATIO
SACROILIKA.
Pangkal
dari vertebra terdapat bagian yang menonjol dinamakan pronmotorium .
Posisi anatomis normal rangka pelvis adalah
condong kedepan dengan kedudukan tulang-tulangnya antara lain :
·
Spina iliaca anterior superior (SIAS) dan tumbercullum pubicum terletak
pada bidan coronal yang sama
·
Os cossygis sama tinggi dengan sympisis pubica.
·
Bidan pintu atas dan bidan pintu bawah pinggul membentuk susut ,
berturut-turut sebesar 50-6- derajat (incliatio pelvis) terhadap bidang
horizontal
Gelang
pelvis (pelvic girdle , cingulum pelvicum ) terdiri dari ossa coxae , kanan dan
kiri yang keduanya , berartikulasi
didepan memlalui sympysis pubica ; dibelakang , tulang ini berhubungan dengan
os scrum melalui articulatio sacroilica
Pintu
atas panggul ( pelvic inlet , pelvic brim , apertu pelvis superior) dibentuk oleh promontonium dan linea
terminalis (linea ilopectenia) yang
terdiridari linea arcuata ossis illi dan pectin ossis pubis (linea pictenia).
Pintu
bawah panggul (pelvic outlet , aperture pelvis inferior ) dibentuk oleh os
coccygs (bagian belakangnya) , sympysis pubica (bagian depannya), serta
ligamentum sacrotuberale dan ramus ischiopubicus (bagian sampingnya.
Rangka
pelvis terdiri dari :
·
Pelvis major
Dibentuk oleh fossa iliaca kanan dan kiri
yang sebagian diisi oleh m.iliopsoas.
·
Pelvis minor
Pelvis minor
disebut juga rongga pelvis dan terletak
dibawah linea terminalis. Rongga ini dibatasi oleh os sacrum dan os coccygis ,
serta otot-otot dinding pelvis , membrane obturatoria , dan permukaan os ilium.
Pelvis minor terdiri
atas :
1. Pintu Atas Panggul (PAP) atau Inlet
Bidang
ini terletak miring dengan bidang horizontal membentuk sudut 55 derajat
(inklinasi pelvis) ., makin kecil sudut inklinasi maka pronogsis persalinan
makin jelek
Ukuran
yang penting adalah
a) Konjungata vera : 11 cm
b) Diameter transversa : 12,5-13 cm
c) Konjungata obstretica : 10,6 cm
2. Pintu Tengah Panggul ( BPP )
Bagian
panggul tersempit , karena terdapat spina iskiadika
Dibatasi oleh :
a) Batas depan
: tepi bawah simfisis
b) Batas lateral
: spina iskiadika
c) Batas belakang : sacrum setinggi S 3-4
Ukuran
yang penting adalah :
a) Distansia
interspinosom : 10,5 cm
b) Diameter anteroposterior : 12 cm
3. Pintu Bawah panggul ( PBP )
Dibatasi
oleh :
a) Batas depan
: tepi bawah simfisis
b) Batas lateral
: tuber iskiadius
c) Batas belakang : artikulasio sakrokogsigea
Ukuran
yang penting adalah :
a) Diameter anteroposterior : 11,5-12 cm
b) Distansia intertuberosum :
10,5-11 cm
c) Arkus pubis : 90 derajat
·
Axis pelvis
Axis pelvis (sumbu
pelvis) adalah garis yang ditarik melalui titik pusat bidang-bidang
sejajar , mulai dari pintu atas hingga
pintu bawah panggul .
Pelvis dan kepentingan obstetric
( Ukuran dalam panggul) , Pada perempuan
normal :
·
Conjungata vera yaitu tepi bawah sympisis samapai ke promontorium 11cm.
·
Konjungata diagonalis yaitu tepi bawah simfisis sampai ke pronmotorium
12-13 cm.
·
Diameter oblogue yaitu articulation saccroilika sampai tuber pubicum 13
cm
·
Diameter transversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan kanan
.
Ukuran
normal rongga pelvis dan pintu bawah panggul perempuan :
Diameter
|
Perempuan
|
|
Rongga pelvis
|
Pintu bawah panggul
|
|
Anteroposterior
|
13cm
|
11cm
|
Obliqua
|
14cm
|
11cm
|
Transversa
|
13cm
|
12cm
|
Ukuran panggul luar
Ø Distansia spinarum : jarak antara SIAS kiri dan kanan.
Ø
Distansia kristarum : jarak antara Krista iliaka kiri dan kanan
Ø
Distansia boundeloque : dari tepi atas simfisis sampai ruas lumbal ke 5.
Ø Lingkar panggul adalah dari tepi atas
simfisis , pertengahan SIAS trokanter mayor lalu ke proxesus lumbal ke 5
ukurannya adalah 80 cm.
Bidang HODGE
Digunakan
untuk menentukan sampai dimanakah bagian terendah janinturun dalam panggul
selama persalinan.
Ø Hodge 1 : setinggi tepi atas panggul yaitu
pada tepi atas simfisis dan promontorium.
Ø
Hodge 2 : sejajar hodge 1 setinggi tepi bawah simfisis.
Ø
Hodge 3 : sejajar hodge 1 dan 2 setinggi tepi bawah spina iskiadika
kanan dan kiri.
Ø Hodge 4 : sejajar hodge 1 , 2 dan 3 setinggi artikulasio
sakrokoksigea
Bidang Panggul
Ø Pintu atas panggul merupakan bulatan oval
dengan panjang ke samping dan dibatasi oleh :
1. promontorium.
2.sayap os sacrum.
3. linea terminalis kanan kiri
4. pinggir atas symphisys pubis.
Bidang Terluas Panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran
terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symphis , pertengahan
asetabulum dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang.
Ukuran
muka belakang 11,75cm dan ukuran melintang 12,5 cm.
Bidang Sempit Panggul
·
Bidang ini mempunyai ukuran –ukuran terkecil jalan lahir.
·
Membentang setinggi tepi bawah sympysis tepi bawah sympysis menuju kedua
spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm diatas
ujungnya.
·
Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm .
·
Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi BPP .
Tipe-tipe pelvis
4
macam tipe pelvis berdasarkan bentuk atas panggul yaitu:
·
Pelvis gynecoid ,terdapat 41% perempuan dan merupakan bentuk
tipikal pelvis perempuan. Bentuknya membulat dan diameter transversannya
terletak didepan os sacrum.
·
Pelvis android , terdapat 33% berkulit putih , bentuknya hati
dan diameter transversnnya terletak dekt ke os sacrum.
·
Pelvis anthropoid , terdapat 24% perempuan kulit putih ,
bentuknya oval dan diameter anteroposteriornya panjang.
·
Pelvis platypelloid.
SIKLUS MENSTRUASI
Endometrium
adalah organ yang unik , tidak kurang dari 400 kali seumur hidup wanita.
Siklus
menstruasi terdiri atas :
1. Fase
profilerasi (pengaruh estrogen) = fase folikular
2. Fase Sekresi (pengaruh Progesteron ) = fase luteal
3. Fase Pemenstruasi ( fase iskemia)
Terjadi
jika telur tidak dibuahi , berlangsung 2-3 hari sebelum menstruasi.
4. Fase Menstruasi
Fase
terjadinya menstruasi
·
Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
·
Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.
·
Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
·
Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
·
Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
KONSEPSI DAN FERTILISASI
Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma
dan ovum. Setelah ejakulasi kedalam saluran reproduksi wanita , sperma akan
tetap hidup selama beberapa hari. Sedangkan ovum akan tetap hidup setelah
ovulasi. Setelah sperma memasuki uterus kontraksi pada dinding uterin akan
membantu sperma mendekati ovum
Setelah sperma bertemu dengan ovum, akan
muncul pembukaan dibagian akrosom sperma .
Pembukaan
tersebut akan mengeluarkan enzim pelarut zona pelusida pada oosit sekunder.
Setelah sperma memasuki ovum, akan segera terjadi perubahan yang mencegah
sperma lain masuk. Biasanya sperma akan kehilangan ekornya ketika masuk untuk
membuahi ovum.
Proses masuknya sperma akan
merangsang oosit sekunder menyelesaikan pembelahan meosis keduanya . kepala
sperma yang bersifat haploid membengkak dan membentuk pronukleous jantan .
pronukleous jantan akan melebur dengan cronugleous betina kemudian membentuk
neuklues zigot yang diploid.
Zigot akan tumbuh menjadi embrio
didalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan . waktu kehamilan
manusia berkisar rata-rata 266 hari atau 38 minggu. Kehamilan pada rodentia, misalnya tikus berlangsung selama
28 hari, pada anjing 60 hari , pada kerbau 270hari, pada jerapah 420 hari dan
pada gajah 600 hari.
Hasil
fertilisasi :
·
Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan
jumlah diploid adalah 46
·
Penurunan atau pewarisan sifat-sifat spesies
·
Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh
sifat ayah.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN
A. Perkembangan
Janin
1.
Perkembangan
emrio di Rahim
Proses
perkembangan embrio didalam Rahim adalah sebagai berikut.Telur yang telah
dibuahi oleh sperma akan membentuk zigot. Kemudian zigot digerakkan oleh silia
oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelhan sel ( cleavage).
Pembelahan uterus yang memakan waktu 3-5 hari.
Sel telur yang sudah dibuahi tadi akan mengalami
pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel dan akhirnya
akan menjadi satu kelompol sel baru yang merupakan suatu benda bulat seperti
buah murbei yang disebut stadium fase morul. Morula kemudian membentuk bola
beongga, bentuk ini disebut blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Sel – sel tertular disebut tropoblas
b. Sel
–sel bagian dalam disebut embrioblas
c. Rongga
berisi cairan disebut blastosol
Proses
perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun
ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi terjadi
pada hari ke 7 atau ke 8.Implantasi terjadi karena sel tropoblas mengeluarkan
enzim proteolitik. Selanjutnya, embrioblas membelah membelah diri sehingga
menjadi satu kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.
Sel
–sel lapisan tropoblas mengeluarkan semacam cairan sehingga antara tropoblas
dan bagian bintik benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan yang
berisi cairan yang makin lama makin
luas. Akan tetapi, anatar bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada
satu tempat yang dinamakan selom(celom). Stadium/fase ini dinamakan fase
blastula.
Setelah
terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah stadium grastula. Di stadium
ini, bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda – beda dan membagi
diri menjadi bebrapa lapisan sel – sel
yang berlainan sifatnya. Lapisan – lapisan itu antara llain ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan
tropoblas, lapisan endoderma(lapisan dalam ) yang sedikit menonjol kedalam ruangan eksoselom, dan
mesoderma (lapisan tengah).
Saat
embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat
pernapasan dan sejumlah organ .
mesoderma membentuk peritoneum, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma
membentuk kulit dan system saraf.
2.
Pembentukan
Membran Embrio
Selama
periode embrionik, membrane embrio terbentuk. Membrane – membrane ini
berada diluar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makann embrio.
Membrane – mebran tersebut adalah kantongkuning telur, amnion,korion,dan
alantos.
a. Kantong kuning telur
Kantong ini adalah membrane yang
dibatasi endoderma.Pada beberapa spesies, kantong kuning telur berfungsi
menyediakan nutrisi utama bagi embrio. Pada manusia , kantong ini berfungsi
menyediakan tempat mula – mula bagi pembentukan darah. Kantong kuning telur
juga mengandung sel –sel yang akan berkembang
menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.
b. Amnion
Amnion merupakan membrane pelindung
yang tebal. Saat embrio tumbuh , amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang
yang berisi cairan amnion. Cairan amnion berfungsi melindungi embriodari
gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.
Cairan Amnion.
·
Terbentuk mulai hari
10-12 setelah pembuahan
·
Volume makin bertambah
sesuai umur kehamilan , pada 12 minggu kurang lebih 50 ml , 20 minggu kurang
lebih 350-400 ml , 36-38 minggu 1 liter
·
Berasal dari transudasi
plasma maternal , urin janin
Fungsi:
·
Agar janin dapat
bergerak bebas
·
Menjaga temperatur
tubuh.
·
Mencegah trauma
langsung
·
Mencegah perlengketan
janin pada selaput ketuban.
·
Pada persalinan ikut
membentuk dilatasi serviks
c. Korion
Korion merupakan derivate dari
ektroderma dan mesoderma tropoblas.Korion menjadi bagian utama plasenta.Korion
ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.
d. Allantois
Allantois berupa membrane vascular
kecil yang merupakan tempat mula – mula pembentuk darah. Fungsi allantois
adalah untuk respirasi, saluran makanan , dan ekskresi.
3. Pembentukan plasenta
Pada bulan ketiga, terjadi
pembentukan plasenta ( ari –ari atau tembuni ). Plasenta berbentuk pipih dan berkembang dari korio dan sebagai
endometrium. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut.
a. Memungkinkan
oksigen dan makanan dari ibu berdifusi ke darah janin
b. Memungkinkan
karbondioksida dan sisa metabolism janin berdifusi ke darah ibu.
c. Mencegah
mikrooganisme masuk ke tubuh janin.
d. Menyuplai
makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.
e. Menghasilkan
beberapa hormone yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Bentuk
dan sisi plasenta
Bentuk plasenta oval dengan ukuran
makinbesar sesuai umur kehamilan, pdakehamilan aterm ukurannya kira-kira 25cm
dikali 25 cmdengan ketebalan 2-3 cm.
Sisi plasenta terdiri dari :
1.
Sisi maternal
a) Terdiri
atas desiduabasalis dan sirkulasinya
b) Berwarna
merah
2.
Sisi Fetal
a) Terdiri
atas vili chronialis dan sirkulasinya
b) Diselimuti
olehamnion sehingga nampak abu-abu.
Struktur
plasenta
vili akan berkembang seperti akar
pohon dimana bagian tengahnya akan mengandung pembuluh darah janin . pokok vili
(stem villi) akan berjumlah lebih kurang 200 , tetapi sebagian besar yang
diferifer akan menjadi atrofik sehingga
tinggal 40-50 berkelompok sebagai kotiledon .
luas kotiledon plasenta aterm
diperkirakan 11 m kubik . bagian tengah vili adalah stroma yang terdiri atas fibroblas , beberapa sel besar (sel
hoffbauer) dan cabang kapilar janin
bagian luar villi ada dua lapis
yaitu sinsiotrofoblas dan sitrotofoblas yang pada kehamilan akhir lapisan
sitrotofoblas akan menipis .
4.
Tali Pusar
Selama
pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh
struktur seperti jari – jari yang
disebut vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah janin dari allantois.Vili
korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu yang disebut ruang
intervili. Darah ibu dan janin akan berdekatan, namun tidak bercampur. Fungsi
vili korion adalah tempat pertukaran oksigen
dan makanan dari darah ibu ke bayi.
Dari pembuluh
darah pada vili, makanan akan disirkulasikan ke vena umbilicus (tali pusar ),
dan sisa metabolism dari janin akan
meninggalkan janin lewat arteri umbilicus dan berdifusi kea rah ibu.
Tali pusar
tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilicus dan vena
umbilicus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alatois.
Apabila bayi
telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa
hari. Setela h tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut yang sering
disebut pusar ( Marieb& Mallat 2001)
B. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN JANIN
Minggu pertama
2
minggu : fertilisasi
a) Tahap
0 : spermatozoa mencapai zona pelusida
b) Tahap
1 : spermatozoa masuk kevitelus
c) Tahap
2 : kepala sperma membengkak dan terbentuk benda polar kedua .
d) Tahap
3 : bentuk pronukleus
e) Tahap
4 : penyusunan DNA
30 jam
kemudian : zygote
a)
Pada saat ini hasil kehamilan
ditransfer melalui tuba ke uterus.
Morula
b)
45 jam kemudian : bentuk 4 sel
c)
72 jam kemudian : bentuk 72 sel
d)
3-4 hari kemudian : Blastokist
Minggu ke 3:
a) -1/10
inch
b) Implantasi
blacktokist telah terjadi yolk sac menghasilkan sel darah dan mempunyai panjang
c) 0,4-0,5
cm
d) Jantung
mulai berdenyut
e) Otak
dan tulang belakang , neural tube , ginjal hati , usus mulai terlihat
Minggu ke 4 :
a)
6
mm
b)
Kepala
dan badan
c)
Kuncup
tangan
d)
Embrio
produksi hormone
e)
Usia
1 bulan
f)
Kepala
lebih besar
g)
Ujung
tulang belakang
h)
Corpus
luteum.
Minggu
ke 7 :
a) Perlihatkan
bentuk tubuh 2 cm .
b) Berat
janin 1 gram
c) Muka
mulai terlihat dan terbentuk , dan mulai
bergerak .
d) Sel
darah diproduksi oleh hati
8 minggu :
a) Mulai
disebut janin
b) Panjang
1-1,5 cm
c)
Lengan dan kaki
memanjang terbentuk
d)
Gelombang
otak berdeteksi
10 minggu :
a) Bagian
jantung terbentuk dan mulai berfungsi system fetoplasenter mulai bekerja.
Hari 46- 48 :
b) Pertama
pembentukan tulang dan berakhir masa embrional.
Bulan 3 :
b) Berat
janin 30 gram
c) Pergerakan
aktif
d) Mulai
bernafas
Minggu 12 :
a) struktur
otot dan ekspresi wajah mirip orang tuanya
b) Fungsi
otak mulai berjalan (menangis , mengisap jari , rasa sakit )
c) Palpebra
menutupi mata (sampai umur 7 bulan )
Bulan 4 :
a) 16
cm :
b) Berat
180 gram
c) Perlu
makanan , zat asam dan air
d) Peran
plasenta
14 minggu :
a) Organisasi sebelum muscular
15 minggu :
a)
Janin memiliki rasa , menyimpan makanan
16 minggu :
b) Panjang
janin 12 cm , berat 300 gram
c) Terlihat
bulu dan rambut
d) Gerakan
kompleks (tangan memegang dan menendang)
Bulan
ke 5
a) 25
cm
b) 500
gram
c) Rambut
dan kuku mulai tumbuh
d) Denyut
jantung tambah kuat dengan menggunakan stetoskop
e) Bisa
mendengar
f) Sidik
jari terbentuk
g) Organ
seks terlihat
24
minggu
a) Terlihat
lanugo dan verniks
b) Latihan
bernafas
c) Mengisap
cairan amnion
d) Ukuran
30 cm
e) Lemak
bawah kulit = 800 gr
f) Bakal
gigi
g) Lanugo
Bulan
7
a) Petumbuhan
rambut kepala selesai
b) Lanugo
sebagian besar hilang
c)
Pertambahan 500
gram tambah 2000 gram/6mgg

d) Mulai
gerakan mengisap
30
minggu
a) Plasenta
sudah menghantar substansi yang lebih kompleks
32
minggu
a) Lebih
banyak tidur dan bermimpi
b)
Lapisan lemak
pelindung tambah 1000 gram

c) Pergerakan
terbatas
Bulan
9 (34-36 minggu)
a)
Makanan
kesehatan,pekerjaan prematuritas

b) Rongga
rahim penuh
c)
Peregrakan
terbatas ekstremitas

d)
Zat pelindung
dari ibu dapat pertahankan
kehidupan

e) Sampai
usia 6 bulan kelahiran
f)
Pertumbuahan
bayi berhenti hari 260

g) 1
minggu sebelum kelahiran
h) Penurunan
hormone dan usia plasenta
Tahapan
perkembangan janin
a) Tahap
embrional (0-8 minggu)
Diferensiasi –
implantasi
b) Tahap fetal dini ( 8-18 minggu )
Organogenesis –fungsi
neurumuskular
c) Tahap
fetal lanjut ( 18-40 minggu )
Maturisasi , fungsi
selebral , metabolisme
Menghitung
umur kehamilan ( rumus Naegele’s)
Berdasarkan
HPMT (Hari Pertama Menstruasi Terakhir). Rumus ini berlaku bagi wanita dengan
siklus menstruasi 28 hari
HPL
= Tanggal (+7) Bulan (-3) Tahun (+1)
![]()
05-1-03 12-10-03
UK
: 280+14 hari atau 38-42 mg
37
to 41 : Fullterm
28
to 37 : Preterm
42
or more : Postterm
|
Berdasarkan TFU ( Tinggi Fundus Uteri )
1.
Rumus
Bratholomew
Antara
simfisis fubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang sama , tiap bagian
menunjukan kenaikan 1 bulan . Saat TFU
tepat di simfisis pubis = 2 bulan ( 8 minggu ).
Antara
prosenus xifoidus dan pusat juga dibagi menjadi 4 bagian yang sama , tiap
bagian menunjukan kenaikan 1 bulan . pada bulan ke – 10 ( 40 minggu) TFU kurang
lebih sama dengan bulan ke-8 (32 minggu ), karena saat itu kepala sudah masuk
panggul .
2.
Rumus
McDonald
TFU
diukur dengan pita ukur , kemudian dimasukan rumus
·
Umur kehamilan (bulan)
= (2 dikali TFU) :7
·
Umur kehamilan (minggu)
= 8 dikali TFU ) : 7
Ø Memakai
satuan cm
Jika
jarak simfisis pubis dengan fundus + 28 cm , ini berarti usia kehamilan
sudah mencapai 28 minggu .
Tinggi
maksimal fundus adalah 36 cm , dan ini menunjukan usia kehamilan 36 minggu
catatan
: ukuran ini tidak akan bertambah walaupun kehamilan mencapai 40 minggu .
kalaupun tingginya bertambah kemungkinan bayi itu besar atau kembar atau cairan tubu yang berlebih.
Ø Menggunakan
2 jari tangan
Jika
puncak rahim (fundus) masih dibawah pusat
, setiap penambahan 2 jari berarti penambahan usia kehamilan sebanyak 2
minggu .
Jika
puncak rahim sudah diatas pusat , setiap
penambahan 2 jari sama dengan bertambahnya usia kehamilan 4 minggu
3.
Quickening
( persepsi gerakan janin pertama)
·
Pada kehamilan pertama
(primigravida) , gerakan janin mulai tersa sesudah usia kehamilan 18-20 minggu
·
Pada kehamilan ke 2 dan
seterusnya , gerakan janin sudah terasa pada usia kehamilan 16-18 minggu
·
Memasuki trimester ke 3
usia kehamilan , gerakan janin akan semakin kuat dan sering
Catatan : perkirakan
ini dilakukan bila lupa hari pertama haid terakhir.
4.
Ultrasonografi
(USG)
Ada
3 cara :
·
Dengan mengukur GS (
untuk kehamilan 6-12 minggu )
·
Dengan mengukur CRL ( Untuk
kehamilan 7-12 minggu )
·
Dengan mengukur BPD (
untuk kehamilan >12 minggu )
Referensi
Luklukaningsih,
Zuyina. 2014. Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pearce,
Evelyn C. 2013. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka
Utama
Cambridge
Communication Limited. 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem
Reproduksi.Jakarta :penerbit buku
kedokteran
Klein,
Susan & Thomson,Fiona. 2008. Panduan lengkap KEBIDANAN. Yogyakarta: Palmall
Heffner,
linda J. dan Schust, Danny J. 2006 .At a Glance SISTEM REPRODUKSI edisi kedua.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Siswosudarmo,R.1992.Obstreti fisiologi.Lab/UUP
Kebidanan FK UGM,Yogyakarta.
Departemen Kesehatan RI.2002.Asuhan Persalinan
Normal.Depkes RI, Jakarta.
ASUHAN KEHAMILAN
RINGKASAN MATERI
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI WANITA,
KONSEPSI ,
&
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Nama : Dina Ambarwati
NIM : 15150074
Kelas : A 12.2
Program
Study DIII – Kebidanan
Fakultas
Ilmu Kesehatan
Universitas
Respati Yogyakarta
Tahun
Ajaran 2015/2016
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi perempuan terbagi menjadi 2 antara lain :
a)
Organ
Genetalia Eksterna
Vulva (pukas) atau pudenda meliputi
seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari pubis sampai perineum
, yaitu mons veneris/ mons pubis, labia mayora, dan labia minora, klitoris,
selaput dara (hymen), vestibulum ,vagina, perineum , muara uretra, berbagai
kelenjar , dan struktur vascular.
•
Mons Pubis/Mons Veneris
Bagian yang
dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis. Bagian kulit ditumbuhi oleh
bulu bulu pubis (pubic hair).
•
Labia Mayora
Homolog dengan
skrotum pada laki-laki. Pada anakanak dan nullipara, kedua labia mayora sangat berdekatan.
Bagian atas dimulai dari mons pubis, bagian bawah berakhir di perineum posterior
membentuk commisura posterior. Di bagian dalam banyak terdapat glandula sebasea
untuk menjaga kelembaban.
·
Labia Minora
Pada nullipara
labia minora tidak terlihat. Pada multipara, labia minora menonjol keluar.
Bagian atas labia minora bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
bagian bawahnya bersatu membentuk fourchette
• Clitoris
Organ erogenik dan
homolog dengan penis. Glans clitoridis dipenuhi oleh ujung-ujung syaraf yang
merupakan mediator sensasi erotis
·
Vestibula
Dibatasi oleh labia
minora, memanjang mulai dari clitoris hingga fourchette. Terdapat 6 buah
lubang, yaitu orifisium uretra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar bartholini, dan 2 buah muara kelenjar skene.
•
Hymen
Terdiri dari
jaringan ikat kolagen dan elastik. Ketebalan hymen sangat bervariasi, diameter
pembukaannya juga bervariasi.
•
Introitus Vagina
Merupakan suatu
struktur muskulomembranosa yang memanjang mulai dari vulva dan berakhir di
uterus. Panjang dinding anterior : 6-8 cm, posterior : 7-10 cm. Nullipara
dipenuhi rugae vagina, pada multipara rugae menipis, pada menopause bahkan
menghilang.
•
Perineum
Struktur yang
membatasi antara vagina dan anus.
Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus
coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani. Penting diperhatikan saat episiotomy.
b)
Organ Genetalia Interna
VAGINA (
Liang Kemaluan/Liang sanggama )
Setelah
mlewati introitus vagina , terdapat liang kemaluan (vagina) yang merupakan
vagina dan uterus . Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama
lain, masing-masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk
vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae. Ditengah-tengahnya
ada bagian yang lebih keras , disebut kolumna rugarum.
Di
vagina tidak didapatkan kelenjar-kelenjar bersekresi . Pada perempuan yang
pernah melahirkan , kepingan epitel vagina kadang-kadang tetanam dalam jaringan
ikat vagina saat penjahitan robekan vagina dan membentuk kista , disebut kista
inklusi vagina ( vaginal inclusion cyst) . Vagina dapat darah dari arteria
uterina
UTERUS
Anterior
: dibatasi oleh kandung kemih , Posterior : dibatasi oleh rectum ,Uterus
terdiri atas bagian fundus, korpus, dan cerviks . Lapisan : endometrium,
myometrium, parametrium
Posisi uterus
dipertahankan oleh ligamentumligamentum .Tidak hamil : panjang 6-8 cm pada
nullipara, 9-10 cm .pada multipara, berat 50-70 gram .Uterus dapat menahan
beban hingga 5 liter
Uterus
terdiri atas :
1. Fundus
uteri adalah bagian uterus proksimal, di
sinilah tuba fallopi masukk e uterus
2. Korpus
uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan mempunyai fungsi utama
sebagai tempat janin berkembang dan disebut juga kavum uteri (rongga rahim).
3.Serviks
uteri terdiri atas pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio , dan
pars supravaginalis servisi uteri yaitu bagian serviks yang berada diatas
vagina.
Saluran yang
terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis berbentuk saluran lonjong dengan panjang 2.5
cm .
Secara
histolik dari dalam keluar , uterus terdiri atas :
1. endometrium dikorpus uteri dan endoserviks
diserviks uteri.
2. otot-otot polos dan
3. lapisan serosa yakni peritoneum viserale. Endometrium
terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar dan jaringan yang banyak pembuluh
darah yang berkeluk-keluk , endometrium
melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam siklus haid perempuan dan masa
reproduksi . Dalam masa haid
endometrium sebagian besar dilepaskan
untuk kemudian tumbuh lagi dalam amasa poliferasi yang selanjutnya diikuti
dengan masa sekretorik.
Lapisan otot polos uterus disebelah
dalam berbentuk sirkular dan sebelah luar disebut longitudinal. Lapisan ini
paling dalam persalinan karena sesudah plasenta lahir , otot lapisan ini
berkontraksi kuat dan menjepit pembuluh darah yang terbuka ditempat itu ,
sehingga pendaharahan terhenti.
Uterus sebenarnya terapung-apung dalam rongga
pelvis teritifasi oleh jaringan ligamenta , ligamenta yang memfiksasi uterus
sebagai berikut :
1. Ligamentum cardinal (
mankrenrodth) kiri dan kanan adalah ligamentum yang penting untuk mencegah uterus tidak turun.
2.
Ligamentum sakro-uterina kiri dan kanan yakni
ligamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
3.
Ligamentum rotundum kiri dan kanan yakni ligamentum yang menahan uterus dalam
antefleksi.
4.
Ligamentum latum kiri dan kanan , yakni ligamentum yang meliputi tuba, berjalan
dari uterus
kearah lateral.
5.Ligamentum
infundibulo-pelvikum kiri dan kanan , yakni ligamentum yang menahan tuba falopi
.
Disamping
ligamenta diatas ditemukan pada sudut kiri dan kanan belakang fundus uteri
ligamentum ovarri proprium kiri dan kanan yang menahan ovarium.
Ismus
adalah bagian uteru antara serviks dan korpus uteri , diliputi oleh peritonem viserale atau
digerakan didaerah plika vesiko uterine.
TUBA FALLOPPI
Tuba falloppi terdiri atas :
1.
pars intersstisisal
2.
pars ismika
3.
pars ampularis
4.
infudibulum
Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum
viserale yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Otot dinding tuba terdiri
atas (dari luar kedalam) otot longitudinal dan otot sirkular .
OVARIUM
Wanita umumnya memiliki 2 buah ovarium, kanan
dan kiri .Ovarium
merupakan ,penghasil sel telur
(ovum).
Jumlah sel telur dari fetus berumur 20 minggu
hingga menopause :
Fetus 20 minggu : 2.000.000
Birth : 750.000
Puberty : 250.000
Usia reproduktif : 200-300
Menopause
: sedikit sisa bahkan menghilang
Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu
jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm lebar dan tebal kira-kira 1,5
cm .
Struktur
ovarium terdiri atas kortek dan medulla.
Setiap
bulannya 1 atau 2 akan matang menjadi follikel de Graff , folikel graf yang
matang terdiri atas :
1.
Ovum
2.
Stratum Granulosum
3.
Teka interna
4.Teka
Eksterna
Pada
ovulasi folikel yang matang yang mendekati permukaan ovarium pecah dan
melepaskan ovum ke rongga perut . sel-sel granulosa yang melekat pada ovum dan
membentuk korona radiate bersama-sama ovum ikut dilepas. Sebelum dilepas ovum
mulai mengalami pematangan dalam 2 tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
TULANG PANGGUL ( PELVIS)
Panggul
atau pelvis merupakan bagian terbawah abdomen yang rangkanya disebut rangka
pelvis atau pars ossea(bagian tulang) pelvis.
Rangka
pelvis tersusun dari :
1.
Ossa coxae (kanan dan kiri) dan
terdiri atas tiga tulang yaitu :
Ø Tulang illium
Bagian
tulang yang menonjol kedepan namanya adalah SPINA ILIAKA
ANTERIORA SUPERIOR, sedangkan bagian tulang yangmenonjol bagian
depannya disebut SPINA ILIAKA ANTERIORA
SUPERIOR.
Ø Tulang iscium
adalah dari foramen abturation sampai pada
acetabulum dan bagian lebar yang atas disebut perbatasan tulang sias sampai
kepada simfisis dianamakan KRISTA ILIAKA
tonjolan dari tulang coccygis namanya adalah SPINA ISHKIADIKA.
Tulang yang menyangga pada waktu duduk adalah TUBER ISKHIADIKA.
Ø Tulang os pubis
Os pubis adalah
Bagian os pubis ada 2 :
1. Bagian atas yang menonjol pada os pubis
dinamakan RAMUS SUPERIOR sedangkan bagian cekungannya dinamakan LINEA INOMINATA atau LINEA TERMINALIS dan pertemuan kedua
RAMUS SUPERIOR dinamakan tepi atas simfisis.
2. Bagian bawah dinamakan RAMUS
INFERIOR , pertemuan kedua ramus inferior
membentuk tepi bawah simfisis .
Lengkungan pada ramus inferior membentuk
ARCus PUBIS dengan sudut tidak boleh
kurang lebih 90 derajat.
2. Os sacrum
Pada bagian anterior memanjang sampai illium dinamakan sayap sacrum dan terdapat lubang yang
dinamakan FOERAMEN SAKRALIA POSTERIORA.
Pada
vertebra terdapat bagian yang berduri yang dinamakan Krista sakralia .
3. Os coccygis
Pertemuan antara tulang illium dan
tulang sacrum dinamakan ARTICULATIO
SACROILIKA.
Pangkal
dari vertebra terdapat bagian yang menonjol dinamakan pronmotorium .
Posisi anatomis normal rangka pelvis adalah
condong kedepan dengan kedudukan tulang-tulangnya antara lain :
·
Spina iliaca anterior superior (SIAS) dan tumbercullum pubicum terletak
pada bidan coronal yang sama
·
Os cossygis sama tinggi dengan sympisis pubica.
·
Bidan pintu atas dan bidan pintu bawah pinggul membentuk susut ,
berturut-turut sebesar 50-6- derajat (incliatio pelvis) terhadap bidang
horizontal
Gelang
pelvis (pelvic girdle , cingulum pelvicum ) terdiri dari ossa coxae , kanan dan
kiri yang keduanya , berartikulasi
didepan memlalui sympysis pubica ; dibelakang , tulang ini berhubungan dengan
os scrum melalui articulatio sacroilica
Pintu
atas panggul ( pelvic inlet , pelvic brim , apertu pelvis superior) dibentuk oleh promontonium dan linea
terminalis (linea ilopectenia) yang
terdiridari linea arcuata ossis illi dan pectin ossis pubis (linea pictenia).
Pintu
bawah panggul (pelvic outlet , aperture pelvis inferior ) dibentuk oleh os
coccygs (bagian belakangnya) , sympysis pubica (bagian depannya), serta
ligamentum sacrotuberale dan ramus ischiopubicus (bagian sampingnya.
Rangka
pelvis terdiri dari :
·
Pelvis major
Dibentuk oleh fossa iliaca kanan dan kiri
yang sebagian diisi oleh m.iliopsoas.
·
Pelvis minor
Pelvis minor
disebut juga rongga pelvis dan terletak
dibawah linea terminalis. Rongga ini dibatasi oleh os sacrum dan os coccygis ,
serta otot-otot dinding pelvis , membrane obturatoria , dan permukaan os ilium.
Pelvis minor terdiri
atas :
1. Pintu Atas Panggul (PAP) atau Inlet
Bidang
ini terletak miring dengan bidang horizontal membentuk sudut 55 derajat
(inklinasi pelvis) ., makin kecil sudut inklinasi maka pronogsis persalinan
makin jelek
Ukuran
yang penting adalah
a) Konjungata vera : 11 cm
b) Diameter transversa : 12,5-13 cm
c) Konjungata obstretica : 10,6 cm
2. Pintu Tengah Panggul ( BPP )
Bagian
panggul tersempit , karena terdapat spina iskiadika
Dibatasi oleh :
a) Batas depan
: tepi bawah simfisis
b) Batas lateral
: spina iskiadika
c) Batas belakang : sacrum setinggi S 3-4
Ukuran
yang penting adalah :
a) Distansia
interspinosom : 10,5 cm
b) Diameter anteroposterior : 12 cm
3. Pintu Bawah panggul ( PBP )
Dibatasi
oleh :
a) Batas depan
: tepi bawah simfisis
b) Batas lateral
: tuber iskiadius
c) Batas belakang : artikulasio sakrokogsigea
Ukuran
yang penting adalah :
a) Diameter anteroposterior : 11,5-12 cm
b) Distansia intertuberosum :
10,5-11 cm
c) Arkus pubis : 90 derajat
·
Axis pelvis
Axis pelvis (sumbu
pelvis) adalah garis yang ditarik melalui titik pusat bidang-bidang
sejajar , mulai dari pintu atas hingga
pintu bawah panggul .
Pelvis dan kepentingan obstetric
( Ukuran dalam panggul) , Pada perempuan
normal :
·
Conjungata vera yaitu tepi bawah sympisis samapai ke promontorium 11cm.
·
Konjungata diagonalis yaitu tepi bawah simfisis sampai ke pronmotorium
12-13 cm.
·
Diameter oblogue yaitu articulation saccroilika sampai tuber pubicum 13
cm
·
Diameter transversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan kanan
.
Ukuran
normal rongga pelvis dan pintu bawah panggul perempuan :
Diameter
|
Perempuan
|
|
Rongga pelvis
|
Pintu bawah panggul
|
|
Anteroposterior
|
13cm
|
11cm
|
Obliqua
|
14cm
|
11cm
|
Transversa
|
13cm
|
12cm
|
Ukuran panggul luar
Ø Distansia spinarum : jarak antara SIAS kiri dan kanan.
Ø
Distansia kristarum : jarak antara Krista iliaka kiri dan kanan
Ø
Distansia boundeloque : dari tepi atas simfisis sampai ruas lumbal ke 5.
Ø Lingkar panggul adalah dari tepi atas
simfisis , pertengahan SIAS trokanter mayor lalu ke proxesus lumbal ke 5
ukurannya adalah 80 cm.
Bidang HODGE
Digunakan
untuk menentukan sampai dimanakah bagian terendah janinturun dalam panggul
selama persalinan.
Ø Hodge 1 : setinggi tepi atas panggul yaitu
pada tepi atas simfisis dan promontorium.
Ø
Hodge 2 : sejajar hodge 1 setinggi tepi bawah simfisis.
Ø
Hodge 3 : sejajar hodge 1 dan 2 setinggi tepi bawah spina iskiadika
kanan dan kiri.
Ø Hodge 4 : sejajar hodge 1 , 2 dan 3 setinggi artikulasio
sakrokoksigea
Bidang Panggul
Ø Pintu atas panggul merupakan bulatan oval
dengan panjang ke samping dan dibatasi oleh :
1. promontorium.
2.sayap os sacrum.
3. linea terminalis kanan kiri
4. pinggir atas symphisys pubis.
Bidang Terluas Panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran
terbesar. Bidang ini terbentang antara pertengahan symphis , pertengahan
asetabulum dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang.
Ukuran
muka belakang 11,75cm dan ukuran melintang 12,5 cm.
Bidang Sempit Panggul
·
Bidang ini mempunyai ukuran –ukuran terkecil jalan lahir.
·
Membentang setinggi tepi bawah sympysis tepi bawah sympysis menuju kedua
spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm diatas
ujungnya.
·
Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm .
·
Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi BPP .
Tipe-tipe pelvis
4
macam tipe pelvis berdasarkan bentuk atas panggul yaitu:
·
Pelvis gynecoid ,terdapat 41% perempuan dan merupakan bentuk
tipikal pelvis perempuan. Bentuknya membulat dan diameter transversannya
terletak didepan os sacrum.
·
Pelvis android , terdapat 33% berkulit putih , bentuknya hati
dan diameter transversnnya terletak dekt ke os sacrum.
·
Pelvis anthropoid , terdapat 24% perempuan kulit putih ,
bentuknya oval dan diameter anteroposteriornya panjang.
·
Pelvis platypelloid.
SIKLUS MENSTRUASI
Endometrium
adalah organ yang unik , tidak kurang dari 400 kali seumur hidup wanita.
Siklus
menstruasi terdiri atas :
1. Fase
profilerasi (pengaruh estrogen) = fase folikular
2. Fase Sekresi (pengaruh Progesteron ) = fase luteal
3. Fase Pemenstruasi ( fase iskemia)
Terjadi
jika telur tidak dibuahi , berlangsung 2-3 hari sebelum menstruasi.
4. Fase Menstruasi
Fase
terjadinya menstruasi
·
Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.
·
Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.
·
Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.
·
Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.
·
Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
KONSEPSI DAN FERTILISASI
Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma
dan ovum. Setelah ejakulasi kedalam saluran reproduksi wanita , sperma akan
tetap hidup selama beberapa hari. Sedangkan ovum akan tetap hidup setelah
ovulasi. Setelah sperma memasuki uterus kontraksi pada dinding uterin akan
membantu sperma mendekati ovum
Setelah sperma bertemu dengan ovum, akan
muncul pembukaan dibagian akrosom sperma .
Pembukaan
tersebut akan mengeluarkan enzim pelarut zona pelusida pada oosit sekunder.
Setelah sperma memasuki ovum, akan segera terjadi perubahan yang mencegah
sperma lain masuk. Biasanya sperma akan kehilangan ekornya ketika masuk untuk
membuahi ovum.
Proses masuknya sperma akan
merangsang oosit sekunder menyelesaikan pembelahan meosis keduanya . kepala
sperma yang bersifat haploid membengkak dan membentuk pronukleous jantan .
pronukleous jantan akan melebur dengan cronugleous betina kemudian membentuk
neuklues zigot yang diploid.
Zigot akan tumbuh menjadi embrio
didalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan . waktu kehamilan
manusia berkisar rata-rata 266 hari atau 38 minggu. Kehamilan pada rodentia, misalnya tikus berlangsung selama
28 hari, pada anjing 60 hari , pada kerbau 270hari, pada jerapah 420 hari dan
pada gajah 600 hari.
Hasil
fertilisasi :
·
Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan
jumlah diploid adalah 46
·
Penurunan atau pewarisan sifat-sifat spesies
·
Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh
sifat ayah.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN
A. Perkembangan
Janin
1.
Perkembangan
emrio di Rahim
Proses
perkembangan embrio didalam Rahim adalah sebagai berikut.Telur yang telah
dibuahi oleh sperma akan membentuk zigot. Kemudian zigot digerakkan oleh silia
oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam, terjadilah pembelhan sel ( cleavage).
Pembelahan uterus yang memakan waktu 3-5 hari.
Sel telur yang sudah dibuahi tadi akan mengalami
pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel dan akhirnya
akan menjadi satu kelompol sel baru yang merupakan suatu benda bulat seperti
buah murbei yang disebut stadium fase morul. Morula kemudian membentuk bola
beongga, bentuk ini disebut blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Sel – sel tertular disebut tropoblas
b. Sel
–sel bagian dalam disebut embrioblas
c. Rongga
berisi cairan disebut blastosol
Proses
perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun
ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi terjadi
pada hari ke 7 atau ke 8.Implantasi terjadi karena sel tropoblas mengeluarkan
enzim proteolitik. Selanjutnya, embrioblas membelah membelah diri sehingga
menjadi satu kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.
Sel
–sel lapisan tropoblas mengeluarkan semacam cairan sehingga antara tropoblas
dan bagian bintik benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan yang
berisi cairan yang makin lama makin
luas. Akan tetapi, anatar bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada
satu tempat yang dinamakan selom(celom). Stadium/fase ini dinamakan fase
blastula.
Setelah
terjadi blastula maka stadium selanjutnya adalah stadium grastula. Di stadium
ini, bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang berbeda – beda dan membagi
diri menjadi bebrapa lapisan sel – sel
yang berlainan sifatnya. Lapisan – lapisan itu antara llain ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan
tropoblas, lapisan endoderma(lapisan dalam ) yang sedikit menonjol kedalam ruangan eksoselom, dan
mesoderma (lapisan tengah).
Saat
embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat
pernapasan dan sejumlah organ .
mesoderma membentuk peritoneum, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma
membentuk kulit dan system saraf.
2.
Pembentukan
Membran Embrio
Selama
periode embrionik, membrane embrio terbentuk. Membrane – membrane ini
berada diluar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makann embrio.
Membrane – mebran tersebut adalah kantongkuning telur, amnion,korion,dan
alantos.
a. Kantong kuning telur
Kantong ini adalah membrane yang
dibatasi endoderma.Pada beberapa spesies, kantong kuning telur berfungsi
menyediakan nutrisi utama bagi embrio. Pada manusia , kantong ini berfungsi
menyediakan tempat mula – mula bagi pembentukan darah. Kantong kuning telur
juga mengandung sel –sel yang akan berkembang
menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.
b. Amnion
Amnion merupakan membrane pelindung
yang tebal. Saat embrio tumbuh , amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang
yang berisi cairan amnion. Cairan amnion berfungsi melindungi embriodari
gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.
Cairan Amnion.
·
Terbentuk mulai hari
10-12 setelah pembuahan
·
Volume makin bertambah
sesuai umur kehamilan , pada 12 minggu kurang lebih 50 ml , 20 minggu kurang
lebih 350-400 ml , 36-38 minggu 1 liter
·
Berasal dari transudasi
plasma maternal , urin janin
Fungsi:
·
Agar janin dapat
bergerak bebas
·
Menjaga temperatur
tubuh.
·
Mencegah trauma
langsung
·
Mencegah perlengketan
janin pada selaput ketuban.
·
Pada persalinan ikut
membentuk dilatasi serviks
c. Korion
Korion merupakan derivate dari
ektroderma dan mesoderma tropoblas.Korion menjadi bagian utama plasenta.Korion
ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.
d. Allantois
Allantois berupa membrane vascular
kecil yang merupakan tempat mula – mula pembentuk darah. Fungsi allantois
adalah untuk respirasi, saluran makanan , dan ekskresi.
3. Pembentukan plasenta
Pada bulan ketiga, terjadi
pembentukan plasenta ( ari –ari atau tembuni ). Plasenta berbentuk pipih dan berkembang dari korio dan sebagai
endometrium. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut.
a. Memungkinkan
oksigen dan makanan dari ibu berdifusi ke darah janin
b. Memungkinkan
karbondioksida dan sisa metabolism janin berdifusi ke darah ibu.
c. Mencegah
mikrooganisme masuk ke tubuh janin.
d. Menyuplai
makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.
e. Menghasilkan
beberapa hormone yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
Bentuk
dan sisi plasenta
Bentuk plasenta oval dengan ukuran
makinbesar sesuai umur kehamilan, pdakehamilan aterm ukurannya kira-kira 25cm
dikali 25 cmdengan ketebalan 2-3 cm.
Sisi plasenta terdiri dari :
1.
Sisi maternal
a) Terdiri
atas desiduabasalis dan sirkulasinya
b) Berwarna
merah
2.
Sisi Fetal
a) Terdiri
atas vili chronialis dan sirkulasinya
b) Diselimuti
olehamnion sehingga nampak abu-abu.
Struktur
plasenta
vili akan berkembang seperti akar
pohon dimana bagian tengahnya akan mengandung pembuluh darah janin . pokok vili
(stem villi) akan berjumlah lebih kurang 200 , tetapi sebagian besar yang
diferifer akan menjadi atrofik sehingga
tinggal 40-50 berkelompok sebagai kotiledon .
luas kotiledon plasenta aterm
diperkirakan 11 m kubik . bagian tengah vili adalah stroma yang terdiri atas fibroblas , beberapa sel besar (sel
hoffbauer) dan cabang kapilar janin
bagian luar villi ada dua lapis
yaitu sinsiotrofoblas dan sitrotofoblas yang pada kehamilan akhir lapisan
sitrotofoblas akan menipis .
4.
Tali Pusar
Selama
pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh
struktur seperti jari – jari yang
disebut vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah janin dari allantois.Vili
korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu yang disebut ruang
intervili. Darah ibu dan janin akan berdekatan, namun tidak bercampur. Fungsi
vili korion adalah tempat pertukaran oksigen
dan makanan dari darah ibu ke bayi.
Dari pembuluh
darah pada vili, makanan akan disirkulasikan ke vena umbilicus (tali pusar ),
dan sisa metabolism dari janin akan
meninggalkan janin lewat arteri umbilicus dan berdifusi kea rah ibu.
Tali pusar
tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilicus dan vena
umbilicus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alatois.
Apabila bayi
telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga beberapa
hari. Setela h tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut yang sering
disebut pusar ( Marieb& Mallat 2001)
B. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN JANIN
Minggu pertama
2
minggu : fertilisasi
a) Tahap
0 : spermatozoa mencapai zona pelusida
b) Tahap
1 : spermatozoa masuk kevitelus
c) Tahap
2 : kepala sperma membengkak dan terbentuk benda polar kedua .
d) Tahap
3 : bentuk pronukleus
e) Tahap
4 : penyusunan DNA
30 jam
kemudian : zygote
a)
Pada saat ini hasil kehamilan
ditransfer melalui tuba ke uterus.
Morula
b)
45 jam kemudian : bentuk 4 sel
c)
72 jam kemudian : bentuk 72 sel
d)
3-4 hari kemudian : Blastokist
Minggu ke 3:
a) -1/10
inch
b) Implantasi
blacktokist telah terjadi yolk sac menghasilkan sel darah dan mempunyai panjang
c) 0,4-0,5
cm
d) Jantung
mulai berdenyut
e) Otak
dan tulang belakang , neural tube , ginjal hati , usus mulai terlihat
Minggu ke 4 :
a)
6
mm
b)
Kepala
dan badan
c)
Kuncup
tangan
d)
Embrio
produksi hormone
e)
Usia
1 bulan
f)
Kepala
lebih besar
g)
Ujung
tulang belakang
h)
Corpus
luteum.
Minggu
ke 7 :
a) Perlihatkan
bentuk tubuh 2 cm .
b) Berat
janin 1 gram
c) Muka
mulai terlihat dan terbentuk , dan mulai
bergerak .
d) Sel
darah diproduksi oleh hati
8 minggu :
a) Mulai
disebut janin
b) Panjang
1-1,5 cm
c)
Lengan dan kaki
memanjang terbentuk
d)
Gelombang
otak berdeteksi
10 minggu :
a) Bagian
jantung terbentuk dan mulai berfungsi system fetoplasenter mulai bekerja.
Hari 46- 48 :
b) Pertama
pembentukan tulang dan berakhir masa embrional.
Bulan 3 :
b) Berat
janin 30 gram
c) Pergerakan
aktif
d) Mulai
bernafas
Minggu 12 :
a) struktur
otot dan ekspresi wajah mirip orang tuanya
b) Fungsi
otak mulai berjalan (menangis , mengisap jari , rasa sakit )
c) Palpebra
menutupi mata (sampai umur 7 bulan )
Bulan 4 :
a) 16
cm :
b) Berat
180 gram
c) Perlu
makanan , zat asam dan air
d) Peran
plasenta
14 minggu :
a) Organisasi sebelum muscular
15 minggu :
a)
Janin memiliki rasa , menyimpan makanan
16 minggu :
b) Panjang
janin 12 cm , berat 300 gram
c) Terlihat
bulu dan rambut
d) Gerakan
kompleks (tangan memegang dan menendang)
Bulan
ke 5
a) 25
cm
b) 500
gram
c) Rambut
dan kuku mulai tumbuh
d) Denyut
jantung tambah kuat dengan menggunakan stetoskop
e) Bisa
mendengar
f) Sidik
jari terbentuk
g) Organ
seks terlihat
24
minggu
a) Terlihat
lanugo dan verniks
b) Latihan
bernafas
c) Mengisap
cairan amnion
d) Ukuran
30 cm
e) Lemak
bawah kulit = 800 gr
f) Bakal
gigi
g) Lanugo
Bulan
7
a) Petumbuhan
rambut kepala selesai
b) Lanugo
sebagian besar hilang
c)
Pertambahan 500
gram tambah 2000 gram/6mgg

d) Mulai
gerakan mengisap
30
minggu
a) Plasenta
sudah menghantar substansi yang lebih kompleks
32
minggu
a) Lebih
banyak tidur dan bermimpi
b)
Lapisan lemak
pelindung tambah 1000 gram

c) Pergerakan
terbatas
Bulan
9 (34-36 minggu)
a)
Makanan
kesehatan,pekerjaan prematuritas

b) Rongga
rahim penuh
c)
Peregrakan
terbatas ekstremitas

d)
Zat pelindung
dari ibu dapat pertahankan
kehidupan

e) Sampai
usia 6 bulan kelahiran
f)
Pertumbuahan
bayi berhenti hari 260

g) 1
minggu sebelum kelahiran
h) Penurunan
hormone dan usia plasenta
Tahapan
perkembangan janin
a) Tahap
embrional (0-8 minggu)
Diferensiasi –
implantasi
b) Tahap fetal dini ( 8-18 minggu )
Organogenesis –fungsi
neurumuskular
c) Tahap
fetal lanjut ( 18-40 minggu )
Maturisasi , fungsi
selebral , metabolisme
Menghitung
umur kehamilan ( rumus Naegele’s)
Berdasarkan
HPMT (Hari Pertama Menstruasi Terakhir). Rumus ini berlaku bagi wanita dengan
siklus menstruasi 28 hari
HPL
= Tanggal (+7) Bulan (-3) Tahun (+1)
![]()
05-1-03 12-10-03
UK
: 280+14 hari atau 38-42 mg
37
to 41 : Fullterm
28
to 37 : Preterm
42
or more : Postterm
|
Berdasarkan TFU ( Tinggi Fundus Uteri )
1.
Rumus
Bratholomew
Antara
simfisis fubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang sama , tiap bagian
menunjukan kenaikan 1 bulan . Saat TFU
tepat di simfisis pubis = 2 bulan ( 8 minggu ).
Antara
prosenus xifoidus dan pusat juga dibagi menjadi 4 bagian yang sama , tiap
bagian menunjukan kenaikan 1 bulan . pada bulan ke – 10 ( 40 minggu) TFU kurang
lebih sama dengan bulan ke-8 (32 minggu ), karena saat itu kepala sudah masuk
panggul .
2.
Rumus
McDonald
TFU
diukur dengan pita ukur , kemudian dimasukan rumus
·
Umur kehamilan (bulan)
= (2 dikali TFU) :7
·
Umur kehamilan (minggu)
= 8 dikali TFU ) : 7
Ø Memakai
satuan cm
Jika
jarak simfisis pubis dengan fundus + 28 cm , ini berarti usia kehamilan
sudah mencapai 28 minggu .
Tinggi
maksimal fundus adalah 36 cm , dan ini menunjukan usia kehamilan 36 minggu
catatan
: ukuran ini tidak akan bertambah walaupun kehamilan mencapai 40 minggu .
kalaupun tingginya bertambah kemungkinan bayi itu besar atau kembar atau cairan tubu yang berlebih.
Ø Menggunakan
2 jari tangan
Jika
puncak rahim (fundus) masih dibawah pusat
, setiap penambahan 2 jari berarti penambahan usia kehamilan sebanyak 2
minggu .
Jika
puncak rahim sudah diatas pusat , setiap
penambahan 2 jari sama dengan bertambahnya usia kehamilan 4 minggu
3.
Quickening
( persepsi gerakan janin pertama)
·
Pada kehamilan pertama
(primigravida) , gerakan janin mulai tersa sesudah usia kehamilan 18-20 minggu
·
Pada kehamilan ke 2 dan
seterusnya , gerakan janin sudah terasa pada usia kehamilan 16-18 minggu
·
Memasuki trimester ke 3
usia kehamilan , gerakan janin akan semakin kuat dan sering
Catatan : perkirakan
ini dilakukan bila lupa hari pertama haid terakhir.
4.
Ultrasonografi
(USG)
Ada
3 cara :
·
Dengan mengukur GS (
untuk kehamilan 6-12 minggu )
·
Dengan mengukur CRL ( Untuk
kehamilan 7-12 minggu )
·
Dengan mengukur BPD (
untuk kehamilan >12 minggu )
Referensi
Luklukaningsih,
Zuyina. 2014. Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pearce,
Evelyn C. 2013. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka
Utama
Cambridge
Communication Limited. 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem
Reproduksi.Jakarta :penerbit buku
kedokteran
Klein,
Susan & Thomson,Fiona. 2008. Panduan lengkap KEBIDANAN. Yogyakarta: Palmall
Heffner,
linda J. dan Schust, Danny J. 2006 .At a Glance SISTEM REPRODUKSI edisi kedua.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Siswosudarmo,R.1992.Obstreti fisiologi.Lab/UUP
Kebidanan FK UGM,Yogyakarta.
Departemen Kesehatan RI.2002.Asuhan Persalinan
Normal.Depkes RI, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar