A.
Proses Terjadinya Kehamilan


1.
Pengertian Kehamilan
Kehamilan
adalah suatu kondisi seorang wanita memiliki janin yang tengah tumbuh dalam
tubuhnya. Umumnya janin tumbuh didalam rahim. Waktu hamil pada wanita 40 minggu
atau 9 bulan. Kurun waktu tersebut dihitung saat awal periode menstruasi yang
terakhir hingga melahirkan.
Proses terjadinya kehamilan bukanlah hal
yang mudah untuk dijelaskan dan dipahami terlebih bagi mereka yang awam
terhadap dunia medis. Jadi, bagaimana dunia medis memandang proses terjadinya
kehamilan itu sendiri ? pada umumnya, pembuahan (fertilisasi) mungkin saja
terjadi dalam rentang 1 minggu setelah calon ibu selesai haid atau 14 hari
sebelim siklus selanjutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon ibu.
Dalam 7-10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan “tertanam”
(implantasi) pada dinding rahim. Inilah masa kritis agar sebuah kehamilan
terjadi dengan sukses.
2.
Fertilisasi (pembuahan)
Istilah
fertilisasi berasal dari bahasa latin fertilis
yang berarti subur. Fertilisasi
adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel mani untuk menghasilkan zigot,
yang kemudian berkembang menjadi embrio atau janin. Tempat terjadinya
fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba Fallopi (Oviduct), bisa juga diluar oviduct
(Fertilisasi In Vitro).
3.
Implantasi (perlekatan)
Implantasi
adalah proses dimana sel telur yang telah berhasil dibuahi oleh sperma. Setelah
berhasil berjalan dalam tuba fallopi menuju uterus atau rahim, sel telur
tersebut menempel pada dinding rahim dan terjadilah kehamilan. Jadi proses
implantasi ini akan terjadi sekitar 6-12 hari setelah ovulasi. Pada saat proses
menempelnya sel telur kedinding rahim biasanya disertai dengan pendarahan saat
hamil dalam jumlah sedikit yang kemudian keluar bisa dalam bentuk flek darah.
B.
Mengenal Tanda-Tanda Kehamilan
Banyak perempuan menilai bahwa tanda-tanda kehamilan hanya
melihat dari satu sisi saja, yaitu terlambat datangnya menstruasi. Memang
benar. Namun, terlambatnya menstruasi bisa pula disebabkan oleh stress,
kelelahan, pola makan, dan gangguan hormonal. Lebih jelasnya mari cermati
tanda-tanda kehamilan lainnya, sebagai berikut :
1.
Payudara Membesar
Hal
ini disebabkan karena meningkatnya produksi hormon estrogen dan progesteron.
Payudara juga akan terasa makin lembut, dan rasa sensitifnya semakin tinggi,
sehingga ketika dipegang payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang.
Puting susu membesar dan warnanya akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal.
Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara.
Selain itu, terjadi aktivitas hormon HPL (Human Placenta Lactogen). Hormon
tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan
ASI bagi bayi.
2.
Bercak Darah Diikuti Kram Perut
Bercak
darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara
8-10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh
implantasi atau menempalnya embrio pada dinding rahim.
Selain
itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kondisi kram
perut ini, akan terus berlanjut sampai kehamilan trisemester ke 2, sampai letak
uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul.
3.
Mual dan Muntah
Mual
dan muntah disebabkan peningkatan hormon secara tiba-tiba dalam aliran darah.
Hormon tersebut adalah HCG (Human Chorionic Gonadothropin). Peningkatan hormon
ini juga terjadi pada saluran air kencing. Peningkatan hormon ini akan
mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan menimbulkan rasa mual.
4.
Sering Buang Air Kecil
Ini
disebabkan janin yang tumbuh dirahim menekan kandung kemih dan akibat adanya
peningkatan sirkulasi darah. Peningkatan buang air kecil juga disebabkan oleh
peningkatan hormon kehamilan.
5.
Pusing dan Sakit Kepala
Gangguan
ini diakibatka karena faktor fisik seperti rasa lelah, mual, lapar dan tekanan
darah rendah serta faktor emosional. Peningkatan pasokan darah keseluruh tubuh
juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.
6.
Susah Buang Air Besar
Sembelit terjadi
akibat peningkatan hormon progesteron. Selain mengendurkan otot-otot rahim
hormon ini juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga
menyebabkan sembelit.
7.
Naiknya Temperatur Basal Tubuh
Jika
terjadi kehamilan atau ovulasi, maka suhu basal tubuh ibu meningkat. Kondisi
ini akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini akan turun ke
kondisi sebelum terjadinya ovulasi.
C.
Perubahan Selama Kehamilan
1.
3 Fase Penting (Trisemester)
a.
Trisemester I (0-12 minggu)
Pada
fase ini tubuh ibu bekerja keras dan sistem dalam tubuh berusaha membiasakan
diri dengan peningkatan hormon progesteron. Gejala mual-mual sering muncul pada
fase ini. Gejala lain di antaranya produksi air liur berlebihan, sering buang
air kecil, perubahan suasana hati, lekas marah, timbul jerawat, perut kembung
dan ngidam. Puting susu mulai membesar dan areola juga lebih besar dan lebih
gelap untuk mempersiapkan ASI bagi bayinya.
b.
Trisemester II (13-25 minggu)
Ini
merupakan fase terbaik bagi ibu hamil.
Ibu akan merasa lebih sehat, adanya peningkatan dorongan seks, dan
perubahan bentuk tubuh yang lebih berisi. Keluhan sakit perut dan kembung serta
sering buang gas juga banyak dirasakan sebagai perubahan saat hamil pada saat
ini. Sesak napas, mulas, pembengkakan kaki juga mungkin juga menjadi salah satu
keluhan ibu hamil.
c.
Trisemester III (26-40 minggu)
Ibu
hamil terus mengalami kenaikan berat badan sekitar 2 pon perminggu hingga
minggu ke 36 atau 37. Janin dalam rahim mengalami ¾ dari berat semula. Kondisi
perut yang semakin membesar, mempengaruhi keseimbangan tubuh ibu hamil.
Biasanya akan mengalami keluhan sakit punggung, kaki bengkak, varises, sakit
dipangkal paha, sesak napas dan kelelahan.
2.
Perubahan Organ Tubuh Selama Kehamilan
a.
Jantung dan pembuluh darah
Selama
kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat
sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan
puncaknya terjadi pada kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat,
maka denyut jantung pada saat istrahat juga meningkat (dalam keadaan normal
70kali/menit menjadi 80-90 kali/menit.
Selama
trisemester II biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada
trisemester III. Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat
sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat
sebesar 25-30%.
b.
Ginjal
Selama
kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncak terjadi pada kehamilan 16-24
minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah keginjal
berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.
Dalam
keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika
berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saatkehamilan, karena itu wanita
hamil sering merasa ingin berjemih ketika mencoca untuk berbaring/tidur.
Pada
akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada
wanita hamil yang tidur miring.
c.
Paru-paru
Ruang
yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatkan pembentikan hormon progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernapas lebih
cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan
untuk janin. Lingkar dada wanita hamil agak besar.
Lapisan
saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh
penumpukan darah (kogngesti).
d.
Sistem Pencernaan
Rahim
yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga
terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam
usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.
Wanita
hamil sering mengalami heartburn dan
sendawa, yang terjadi karena kemungkinan makanan yang lebih lama berada didalam
lambung karena relaksasi sfingter dikerongkongan bagian bawah yang memungkinkan
isi lambung mengalir kembali kekerongan.
Ulkus
gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita
ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih
sedikit.
e.
Kulit
Topeng
kehamilan adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening
dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling puting susu.
Sedangkan diperut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap.
Spider
angioma bisa muncul dikulit, biasanya diatas pinggang. Sedangkan pelebaran
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak ditungkai bawah.
f.
Hormon
Kehamilan
hampir memengaruhu hampir semua hormon didalam tubuh. Plasenta menghasilkan
sejumlah hormone untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormone
utama yang dihasilkan plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan
merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan.
Plasenta
juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif.
Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung
berdebar-debar, keringat berlebihan dan perubahan suasana hati, selain itu juga
bisa terjadi pembesarn tiroid.
Plasenta
juga menghasilkan MSH yang menyebabkan kulit bewarna lebih gelap dan hormone
yang menyebabkan peningkatan kadar hormone adrenal didalam darah. Selama
kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pangkreas.
Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes
yang lebih buruk.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehamilan
adalah suatu kondisi seorang wanita memiliki janin yang tengah tumbuh dalam
tubuhnya. Umumnya janin tumbuh didalam rahim. Waktu hamil pada wanita 40 minggu
atau 9 bulan. Kurun waktu tersebut dihitung saat awal periode menstruasi yang
terakhir hingga melahirkan. Kita sekarang mengetahui bahwa tanda-tanda
kehamilan bukan hanya mual dan muntah, akan tetapi ada payudara membesar,
sering buang air kecil dan besar, pusing dan sakit kepala, dan masih banyak
lagi. Dan pada saat hamil. Ibu-ibu hamil banyak mengalami perubahan seperti
perubahan sifat, aktivitas yang padat harus lebih diminimalisir, dan organ
dalam. Perubahan organ dalam itu meliputi jantung, hormon, kulit, dan
sebagainya.
B.
Saran
Demikianmakalah
yang kami buat, semogadapatbermanfaatbagiibu
hamil maupun mahasiswikebidanan.Apabilaada
saran dankritik yang membangun, mohonsampaikanpada kami
untukpembekalandanpembelajaran di masa yang akandatangatau pun tugas.
Dan
untukparapelajardiharapkanuntuksenantiasamemperbaiki, apa yang
salahpadamakalahini. Mengritiksesuatu yang
dipelajarijauhlebihbergunauntukpembelajaranselanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Walyani,
Elisabeth Siwidan Th. EndangPurwoastuti. 2015.
Materi Pokok Biologi Dasar Biologi Perkembangan Dalam
Kebidanan. Yogyakarta.PustakaBaru Press.
0 komentar:
Posting Komentar